Sabtu, 06 November 2010

TERLALU SIBUK

TERLALU SIBUK

Kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan
sebagainya mengalami perubahan yang drastis dibandingkan sepuluh
tahun yang lalu. Sekarang, kota-kota tersebut bertambah macet.
Kendaraan bermotor makin banyak. Orang bertambah sibuk. Tak tampak
lagi kota yang lengang dan santai. Perubahan ini juga sangat
berdampak kepada cara orang berlalu lintas. Orang semakin egois
dalam berkendaraan, tidak peduli lagi dengan pengendara yang lain;
serobot sana serobot sini; yang penting saya sampai duluan. Ternyata
bertambah sibuknya manusia, berdampak pada semakin berku-rangnya
kepedulian manusia terhadap hal yang lain.

Hal serupa terjadi juga dengan bangsa Israel pada zaman Hagai.
Mereka sangat sibuk mengurus urusannya masing-masing (ayat 9),
sehingga mereka tidak peduli dengan urusan rumah Tuhan. Mereka
berlomba-lomba mempercantik rumah sendiri (ayat 4), sehingga rumah
Tuhan yang sudah menjadi reruntuhan pun tidak lagi diperhatikan.

Allah menegur mereka melalui Hagai agar mereka tidak hidup untuk
diri sendiri saja. Allah mau agar mereka memperhatikan rumah Tuhan
juga. Bukannya Tuhan merasa kurang diperhatikan, melainkan agar
mereka menyadari kehadiran Tuhan serta berkat-berkat-Nya di tengah
mereka.

Ketika kita semakin sibuk, berhati-hatilah karena kesibukan akan
menggerus hal-hal penting lain di hidup kita; seperti
bersosialisasi, kepedulian terhadap keluarga, kesehatan pribadi,
bahkan kedekatan kita kepada Tuhan. Perlambat kecepatan; lihatlah
kembali ke kiri, ke kanan, banyak hal perlu mendapat perhatian kita
--RY

JANGAN BIARKAN KESIBUKAN MENGENDALIKAN KITA
KITALAH YANG HARUS MENGENDALIKAN KESIBUKAN


Hagai 1:1-11

1 Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang
keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN
dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel,
bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar,
bunyinya:
2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata:
Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah
TUHAN!"
3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai,
bunyinya:
4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami
rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap
menjadi reruntuhan?
5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam:
Perhatikanlah keadaanmu!
6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu
makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak
sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas;
dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang
ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu;
maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan
kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika
kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa?
demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang
tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan
urusan rumahnya sendiri.
10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan
hasilnya,
11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas
gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak,
ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan
dan ke atas segala hasil usaha."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar