Jumat, 26 November 2010

KEBEBASAN SEJATI

KEBEBASAN SEJATI

Banyak orang berpikir bahwa kebebasan identik dengan tidak adanya
ikatan, penghalang, batasan, atau aturan yang mengikat. Namun,
apakah kebebasan memang berarti kita bisa berbuat segala sesua-tu
sekehendak kita sendiri tanpa perlu memperhatikan aturan yang
berlaku?

Iblis selalu menebar benih palsu agar orang berpendapat bahwa dengan
tidak adanya aturan atau hukum Tuhan, manusia bisa mencapai
kebebasan sejati. Kebebasan diartikan sebagai ketidakterikatan pada
hukum yang berlaku. Ini kebohongan terbesar yang memperdayai begitu
banyak orang, termasuk orang kristiani.

Padahal, sebenarnya tanpa aturan kita tidak akan pernah mendapat
kebebasan yang sejati! Perhatikan Yohanes 8:32. Kebenaranlah yang
akan memerdekakan kita. Berbicara tentang kebenaran, maka kita tidak
bisa lepas dari peraturan atau hukum-hukum Tuhan. Firman Allah
mengatakan, justru hukum Tuhan itulah yang akan membebaskan dan
memerdekakan kita.

Gaya hidup bebas kerap kali justru menciptakan orang-orang yang
terikat dengan obat bius, alkohol, seks bebas, dan sebagainya.
Bukankah ini berarti kebebasan tanpa hukum Tuhan justru akan
mem-buat ikatan? Sebaliknya jika seseorang mengikatkan diri kepada
hukum Tuhan, ia justru mengalami kemerdekaan di hidupnya; tidak
terikat hal-hal yang negatif. Jangan pernah mau ditipu Iblis. Begitu
banyak orang dibodohi Iblis dengan slogan "kebebasan" tetapi
ujungnya justru belenggu dan ikatan. Itu sebabnya Amsal berkata, ada
jalan yang disangka lurus, tetapi berujung maut. Kita harus
berhati-hati. Ikatkan diri kepada hukum-hukum Tuhan, maka kita akan
mengalami kemerdekaan sejati --PK

KEBEBASAN SEJATI AKAN KITA DAPAT
KALAU KITA MENGIKATKAN DIRI KEPADA HUKUM TUHAN

Yohanes 8:30-36

30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya
kepada-Nya.
31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya:
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah
murid-Ku
32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu."
33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah
menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu
akan merdeka?"
34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap
tinggal dalam rumah.
36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar
merdeka."

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar