Kamis, 18 November 2010

Landasan Semua Kebenaran

Landasan Semua Kebenaran

Yohanes 16: 8; Lukas 14: 26
Yohanes 16: 816:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman;
Lukas14: 2614:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci
bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau
perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Dalam mengajarkan kebenaran, Tuhan Yesus hanya memberi landasan atau intinya,
yaitu petunjuk awalnya. Kehidupan ini begitu luas, masalah hidup begitu
kompleks, dan kebenaran itu pasti tidak terbatas. Bagaimana ajaran Tuhan Yesus
yang tertulis dalam keempat Injil dan tertuang dalam beberapa lembar kertas
dapat menampungnya secara lengkap menyeluruh? Jadi, memang tidak semua kebenaran
dapat dituangkan dalam keempat Injil. Tetapi ini sama sekali tidak berarti bahwa
Injil harus dilengkapi dengan kitab lain. Perjanjian Baru sudah cukup, tidak
perlu ditambah dengan kitab lain. Perjanjian Baru menjadi sumber kebenaran yang
tidak pernah kering.
Dari memahami Injil, dapat kita temukan ajaran Tuhan Yesus yang merupakan
landasan untuk membangun kebenaran. Landasan atau petunjuk awalnya adalah
kesediaan manusia untuk meninggalkan segala hasrat menikmati dunia sama seperti
anak-anak dunia menikmatinya, dan selanjutnya Roh Kudus yang akan membuka
pikiran kita memahami seluruh kebenaran Tuhan yang terdapat dalam seluruh
Alkitab.
Berarti hidup kita harus dipertaruhkan untuk mempersiapkan diri menyongsong
langit baru dan bumi yang baru dengan berjuang mencapai kesempurnaan. Dan dari
apa yang ditulis Injil, oleh tuntunan Roh Kudus akan mengalir hikmat-hikmat
surgawi yang tidak pernah terduga sebelumnya. Di sini kita dapat membuktikan
bahwa Alkitab disertai kuasa Tuhan, yaitu Roh Kudus yang memimpin kita kepada
segala kebenaran-Nya.
Jadi ada dua hal yang mutlak harus dipenuhi untuk mengalami pertobatan yang
benar dan terus-menerus mengalami pembaharuan pikiran. Pertama, tuntunan Roh
Kudus. Roh Kuduslah yang membawa orang percaya kepada segala kebenaran-Nya (Yoh.
16:8). Pendidikan teologi penting, tetapi bukan segala-galanya. Para teolog yang
tidak dipimpin Roh Kudus akan melahirkan doktrin-doktrin yang malah melawan
kebenaran. Roh Kuduslah yang menuntun orang percaya mengenal kebenaran yang
lebih lengkap dan utuh.
Kedua, orang percaya yang sungguh-sungguh mau mengalami pembaruan pikiran harus
bersedia menanggalkan keterikatannya dengan dunia ini. Ini yang tersulit, sebab
melepaskan keterikatan dengan dunia, sama seperti melepaskan nyawa, mati. Di
sini banyak orang tidak bersedia, sehingga tidak pernah dipercayai Tuhan untuk
menjadi murid-Nya; tidak bisa mengenal kebenaran-Nya (Luk. 14:26).

Landasan membangun kebenaran adalah menanggalkan keterikatan dengan dunia dan
mengikuti tuntunan Roh Kudus.


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
http://virtuenotes.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar