Jumat, 26 November 2010

Langit dan bumi segera berlalu...

"Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataanKu tidak akan berlalu"
(Why 20: 1-4.11-21:2: Luk 21:29-33)

"Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Luk 21:29-33), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
• "Gedung gereja, gedung sekolah katolik dll. dibakar tidak apa-apa, karena hatiku pun terbakar untuk mencinta", demikian kurang lebih reaksi seorang tokoh dewan paroki Situbondo ketika terjadi pembakaran gedung gereja dan sekolah katolik. Reaksi ini sungguh merupakan cermin orang yang beriman sejati, yang hidup dan bertindak sesuai kehendak Yang Ilahi/Tuhan, lebih mengutamakan keselamatan jiwa manusia daripada aneka jenis harta benda duniawi. "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu", demikian sabda Yesus. Sabda ini kiranya mengingatkan kita semua akan arti dan pentingnya sabda Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci maupun charisma pendiri Lembaga Hidup Bakti. Kitab Suci yang ditulis ratusan tahun yang lalu sampai kini masih up to date , demikian pula charisma para pendiri Lembaga Hidup Bakti, yang memang juga bersumber dari Kitab Suci. Maka dengan ini kami mengajak anda sekalian untuk tidak pernah melupakan sabda Tuhan dalam hidup sehari-hari. Maaf, apa yang saya kutipkan dan refleksikan setiap hari adalah dari Kitab Suci, maka dengan rendah hati saya rela jika apa yang saya kutip dan refleksikan secara sederhana setiap hari dapat dibacakan entah untuk diri sendiri atau bersama orang lain, dengan harapan agar kita semakin hidup dan bertindak sesuai sabda/kehendak Tuhan. Tulisan saya akan disebar-luaskan ke mana-mana silahkan. Marilah meneladan Yesus yang kedatanganNya untuk melakukan kehendak Allah, sebagaimana disabdakanNya:"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."(Yoh 4:34).
• "Setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu" (Why 20:15). "Tertulis di dalam kitab kehidupan" berarti hidup suci, baik dan berbudi pekerti luhur, sehingga dalam situasi dan kondisi apapun, baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit, tetap hidup bergairah, gembira dan dinamis, karena Tuhan senantiasa hidup dan berkarya dalam dirinya. Maka baiklah saya mengajak dan mengingatkan kita semua yang telah dibaptis serta mengenakan nama baptis dalam nama diri kita masing-masing. Nama baptis tidak hanya untuk dibanggakan saja atau sekedar formalitas, namun hendaknya sungguh bermakna. Dengan menambah nama baptis pada nama kita masing-masing, santa atau santo, kita diharapkan hidup dan bertindak meneladan cara hidup dan cara bertindak santo atau santa yang menjadi nama baptis atau pelindung kita. Para santo dan santa hemat saya sungguh dijiwai oleh sabda Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak mereka selama hidup di dunia ini, antara mereka tergerak dan tersentuh oleh satu dua ayat atau kata-kata yang tertulis di dalam Kitab Suci. Demikian pula para uskup juga mengambil kata-kata dari Kitab Suci sebagai motto pelayanan mereka, para imam, bruder atau suster ketika ditahbiskan atau kaul akhir juga menuliskan motto dari Kitab Suci sebagai acuan cara hidup dan cara bertindaknya, dst.. , tak ketinggalan pula para penganten baru ketika saling berjanji untuk menjadi suami-isteri juga mengambil motto hidup bersama dari Kitab Suci. Marilah kita kenangkan dan kenali riwayat santo atau santa pelindung kita masing-masing seraya membaca dan merenungkan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci setiap hari. Marilah dengan rendah hati serta bantuan rahmat Tuhan kita berusaha agar nama-nama kita masing-masing tercatat di dalam `kitab kehidupan', dalam kondisi dan situasi apapun, kapanpun dan dimanapun kita tetap beriman, bergairah, bergembira dan dinamis karena Tuhan senantiasa menyertai dan menjiwai kita. Marilah kita resapkan dan hayati bahwa "langit dan bumi akan berlalu, tetapi Sabda Tuhan tidak akan berlalu"

"Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!" (Mzm 84:3-6) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar