Kamis, 18 November 2010

BERSATU UNTUK MEMBANGUN

BERSATU UNTUK MEMBANGUN

Seorang pemuda membaca berita tentang tujuh balita gizi buruk yang
meninggal. Dari situ ia terpanggil untuk bertindak. Di tengah
kesibukannya sebagai karyawan swasta, si pemuda membentuk suatu
proyek bersama beberapa teman. Mereka melatih ibu-ibu di daerah
miskin terdekat untuk membuat kerajinan tangan. Keuntungannya
diberikan kepada ibu-ibu dalam bentuk susu dan uang. Selanjutnya,
proyek ini menular ke daerah lain.

Tatkala pulang dari pembuangan, Nehemia melihat Yerusalem yang
tinggal puing. Namun, ia tidak hanya mengeluh dan menyesali. Ia
berbuat sesuatu. Nehemia sadar, runtuhnya tembok Yerusalem membuat
penduduknya mudah ditindas bangsa lain karena tak ada pertahanan.
Oleh penyertaan Tuhan, Nehemia berhasil mendapat izin serta dukungan
penduduk Yerusalem untuk membangunnya kembali. Ia berkata: ... kami,
hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun... (ayat 20). Mereka
melakukan pekerjaan dengan bahu-membahu. Semua kalangan pun
berperan: pedagang, penguasa, tukang emas, imam, orang Lewi, juga
orang-orang non-Israel seperti orang Gibeon dan Meronot. Mereka
membagi tugas berdasar wilayah yang dekat dengan tempat mereka
tinggal. Mereka bekerja dengan segenap hati dan tahu bahwa yang
membuat mereka berhasil adalah Tuhan saja.

Begitu kerapnya kita mendengar hal buruk terjadi di negeri ini.
Namun, akan lebih baik jika kita bertindak nyata. Tuhan punya maksud
dan rencana ketika menempatkan kita di daerah tertentu dan memberi
kita talenta tertentu. Apa pun profesi atau suku kita, jika kita
bersatu membangun negeri, maka tidak mustahil-oleh anugerah
Tuhan-negeri kita akan bangkit --VT

CITA-CITA BESAR DAPAT TERGAPAI OLEH TINDAKAN-TINDAKAN KECIL
YANG DILAKUKAN BERSAMA-SAMA DALAM KESATUAN

Ayat Alkitab: Nehemia 2:17-3:4

17 Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita
alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu
gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok
Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."

18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan
Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja
kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan
dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik
itu.

19 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan
itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka
mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu
lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?"

20 Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang
membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk
membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan
diingat di Yerusalem!"

1 Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam,
saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba.
Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka
mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.

2 Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho membangun, dan
berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri.

3 Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang
balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan
pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

4 Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan
perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin
Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan
perbaikan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar