Kamis, 18 November 2010

Pencobaan Api

Shalom,

Rasanya tidaklah salah jika dikatakan bahwa kalangan umat Kristen
zaman kekaisaran Romawi dulu identik dengan para martir --
orang-orang yang rela menderita bahkan mati karena mempertahankan
iman kepada Kristus. Bagaimana tidak? Dari tahun 54-323, terdapat 10
kaisar Romawi yang menganiaya orang Kristen, mulai dari Kaisar Nero
sampai Diokletianus. Pada saat itu, agama Kristen dicap sebagai
sekte agama yang tidak sah dalam kekaisaran Romawi. Orang-orang
Romawi sendiri lebih percaya bahwa roh kaisar adalah ilahi adanya.
Akibatnya tragis, beribu-ribu orang Kristen mati sebagai martir.
Tetapi justru lewat kondisi yang mengenaskan dan kelihatannya tidak
berpengharapan ini "darah para martir Kristen menjadi pupuk yang
kelak menyuburkan pertumbuhan kekristenan di Romawi", demikian
seorang penulis Kristen pernah berkata.

Kesaksian pada edisi KISAH kali ini merupakan sebuah artikel perihal
kepahlawanan iman umat Kristen zaman Romawi dulu. Kiranya artikel
ini dapat lebih menginspirasi kita bersama untuk makin berdedikasi
kepada Kristus. Selamat menikmati! Tuhan memberkati!

Redaksi tamu KISAH,
Wilfrid Johansen
http://kekal.sabda.org
http://fb.sabda.org/kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

PENCOBAAN API

Sekitar tahun 237, Kaisar Maximinus mengirimkan para tentaranya
untuk menutup semua tempat atau gereja yang digunakan orang-orang
Kristen untuk berkumpul memuji Juru Selamat mereka. Ia memerintahkan
agar kayu-kayu ditempatkan mengelilingi tempat-tempat tersebut dan
api dinyalakan untuk membakar semua orang Kristen yang berada di
dalamnya.

Sebelum api dinyalakan, diserukan bahwa barangsiapa yang mau keluar
dan memberikan korban bagi dewa Jupiter dapat selamat dan juga akan
diberi hadiah oleh Kaisar. Namun orang-orang Kristen tersebut
menjawab bahwa mereka sama sekali tidak mengenal Jupiter, tetapi
bahwa Kristuslah Tuhan dan Allah mereka. Mereka menyatakan akan
menghormati nama-Nya dan hidup maupun mati dengan tetap berseru
kepada-Nya.

Di antara ribuan orang Kristen, tidak ditemukan seorang pun yang
berkeinginan keluar dan menyangkal Kristus untuk menyelamatkan
nyawanya. Semua orang Kristen tersebut memilih tetap tinggal bersama
dalam satu tekad bulat: memuji Tuhan dan menaikkan nyanyian bagi
Yesus Kristus sampai asap dan kobaran api menghentikan mereka.

Origenes, seorang guru dalam gereja pada masa itu menulis sebuah
buku mengenai kerajaan martir. Ia menulis bahwa para penyembah
berhala memiliki kebencian kepada orang Kristen dan berharap badai
dan bencana menimpa mereka karena menghina dewa berhala mereka. Hari
ini saat orang Kristen dicela dan dituduh tanpa alasan oleh media
massa dan masyarakat, Alkitab mengatakan bahwa kita harus
bersukacita (Matius 5:11-12).

Bagaimana dengan Anda?

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi Dalam Pondasi Kita
Judul buku asli: The Hidden Stones in Our Foundation
Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
Penerjemah: Ivan Haryanto
Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, 2005
Halaman: 23 -- 24
______________________________________________________________________

Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan
orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima
hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta
yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. (Ibrani 10:34)
< http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+10:34 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

1. Doakan orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesus agar tetap setia
pada iman mereka dalam keadaan apa pun.

2. Bersyukur atas orang-orang yang berani mengakui keimanan mereka
terhadap Tuhan Yesus di hadapan orang-orang yang belum percaya
Yesus. Kiranya pengakuan itu menjadi berkat untuk semua orang.

3. Untuk setiap orang yang belum percaya pada Tuhan Yesus. Doakan
agar mereka membuka hati, percaya, dan mengakui bahwa Yesuslah
Tuhan yang telah menyelamatkan dan menebus dosa manusia.
__________________________________________________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar