Jumat, 26 November 2010

Kepemimpinan dari Paulus (II)

KEPEMIMPINAN DARI PAULUS (II)

e-Leadership 83 -- 24/11/2010

DAFTAR ISI
EDITORIAL
ARTIKEL: Rasul Paulus: Pemimpin Modern yang Sangat Hebat
KUTIPAN
JELAJAH BUKU: Manusia Sukses: Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin yang Berhasil
PERISTIWA

==================================**==================================
EDITORIAL

Shalom,

Tidak banyak buku yang memuat tentang biografi kehidupan Rasul
Paulus, kecuali kitab Kisah Para Rasul dan tulisannya sendiri dalam
surat-suratnya. Tidak salah jika Paulus dinobatkan sebagai tokoh
terbesar Perjanjian Baru karena hampir separuh Perjanjian Baru
merupakan karyanya. Selain sebagai tokoh besar yang luar biasa
ternyata Paulus memiliki kemampuan kepemimpinan yang hebat. Pola
kepemimpinan idealnya terwujud dari setiap sikap dan tindakan yang
berfokus pada orientasi pencapaian yang luar biasa.

Rasul Paulus memberikan banyak perhatian untuk membantu mengerti
bahwa kepemimpinan yang sejati tidak berkenaan dengan kedudukan,
kekuasaan, ketenaran, melainkan ketaatan status sebagai
pelayan yang menghasilkan perubahan. Seberapa dalamkah pemahaman
Anda atas kepemimpinan? Kiranya artikel yang telah kami siapkan ini
membantu Anda untuk mengerti memimpin orang lain dengan lebih
efektif dalam mengatasi tantangan untuk menjadi pemimpin yang
berhasil dalam melaksanakan panggilan Allah.

Selamat menyimak. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Leadership,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
http://lead.sabda.org
http://fb.sabda.org/lead

==================================**==================================
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil
mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:17)
< http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:17 >

==================================**==================================
ARTIKEL

RASUL PAULUS: PEMIMPIN MODERN YANG SANGAT HEBAT

Ada tiga hal yang membuat kepemimpinan Paulus hebat.
1. Dia memunyai pencapaian-pencapaiannya yang hebat sebagai
seorang pemimpin.
2. Dia meraih sesuatu dengan mengelola sumber daya dengan
bijaksana.
3. Dia memelihara nilai-nilai dari para pengikut yang dia
pimpin.

Barangkali tidak ada tokoh dalam sejarah yang memberikan teladan
kepemimpinan yang lebih hebat daripada Rasul Paulus. Kekuatan
kepemimpinan rasul Paulus sungguh tidak ada bandingannya.

Paulus biasanya disebut-sebut sebagai arsitek utama kekristenan.
Pengaruhnya terhadap peradaban Barat tidak dapat disangkal lagi.
Jelas sekali, Paulus tidak akan pernah dapat membayangkan betapa
besarnya pencapaian-pencapaiannya. Barangkali dia akan terkejut
mengetahui bahwa dia telah memberikan model sempurna tentang
kepemimpinan modern kepada para pemimpin abad ke-21. Pada
hakikatnya, kepemimpinan Paulus benar-benar luar biasa -- mungkin
kepemimpinan terhebat yang pernah ada.

Ada tiga kriteria untuk mengukur kepemimpinan:

1. Pencapaian.
Kualitas kepemimpinan dilihat dari pencapaian hal-hal yang hebat.

2. Penggunaan sumber daya secara efektif.
Kepemimpinan yang hebat menggunakan sumber daya dengan sangat
efektif.

3. Pemeliharaan nilai-nilai kelompok.
Nilai-nilai merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok
(contohnya, etika, moral, uang). Kepemimpinan yang berkualitas
melindungi nilai-nilai kelompok yang dipimpin.

Pemahaman Populer Tentang Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu topik yang luas, dan memang sudah
seharusnya demikian, karena kebanyakan pemimpin kita telah membuat
kekacauan yang luar biasa: ekonomi, lingkungan, peperangan,
perawatan kesehatan, pemerintahan yang stagnan, dll.. Jika kita
rindu keluar dari kekacauan yang dibuat oleh pemimpin-pemimpin yang
buruk, maka planet ini sangat membutuhkan kepemimpinan yang hebat
untuk memperbaiki banyak kegagalan dari pemimpin-pemimpin terdahulu.
Akan tetapi, hal ini tidak bisa terwujud kecuali kita mengubah
pandangan kita yang kadaluarsa tentang kepemimpinan.

Sepanjang sejarah, kita mencari dan mengagumi pemimpin-pemimpin
dengan kepribadian, penampilan, dan keahlian-keahlian sosial
tertentu yang dapat menginspirasi kita. Sering kali kita mencari
sesosok "pangeran penunggang kuda" seperti dalam cerita-cerita untuk
memimpin kita. Hal ini memang manusiawi dan sudah menjadi bagian
dari sifat alamiah kita. Akan tetapi, kita tidak dapat mengukur
dengan efektif pemimpin-pemimpin kita hanya berdasarkan kepribadian,
penampilan luar, dan keahlian-keahlian sosial mereka. Ukuran seperti
itu memunyai pengaruh yang sangat buruk bagi kinerja kelompok karena
kriteria tersebut sering kali tidak berhubungan dengan kinerja
pemimpin.

Saat ini, ada banyak seminar, diskusi, serta sesi-sesi pelatihan
kepemimpinan. Semua kegiatan ini memunyai satu persamaan: para
pesertanya tidak memiliki pemahaman kepemimpinan yang jelas, benar
dan diamini oleh semuanya tentang kepemimpinan.

Inilah saatnya bagi kita untuk mengenali dan mengambil pandangan
modern tentang kepemimpinan: definisi kepemimpinan dan hal-hal apa
yang membuat seorang pemimpin menjadi hebat. Dan teladan
kepemimpinan modern terhebat kita adalah Paulus dari Tarsus.

Kepemimpinan Paulus

1. Pencapaian

Paulus melihat bahwa misinya adalah untuk mengabarkan bahwa Yesus
Kristus adalah Anak Allah yang telah bangkit dari mati, dan
mendirikan gereja-gereja berdasarkan doktrin ini. Para sejarawan
sepakat bahwa ketika dia memulai pelayanannya pada sekitar
pertengahan abad pertama, kekristenan adalah agama yang masih
bayi dengan sedikit pengikut saja. Saat ini lebih dari 2 milyar
orang adalah orang Kristen; ini berarti kurang lebih satu dari
tiga orang adalah orang Kristen. Tentu saja ada banyak faktor
yang menyebabkan kekristenan berkembang, tetapi kepemimpinan
Pauluslah yang meletakkan dasar pertumbuhan kekristenan.

2. Penggunaan Sumber Daya Secara Efektif

Paulus hampir tidak memunyai sumber daya apa-apa. Dia bahkan
sering kali bergantung pada kebaikan orang lain untuk mendapatkan
tempat tinggal dan makanan. Hal ini tidak berarti bahwa
asisten-asistennya -- Barnabas, Silas, Timotius, dll. -- bukan
merupakan sumber daya yang berharga. Akan tetapi, dibandingkan
dengan pencapaiannya yang hebat, sumber daya yang dimiliki Paulus
relatif sangat sedikit. Pencapaiannya yang luar biasa dengan
sumber daya yang sedikit menunjukkan kekuatan dari
kepemimpinannya. Paulus membuat malu para pemimpin yang mengelola
banyak sumber daya, tetapi hanya mampu mencapai perkembangan yang
biasa-biasa saja.

3. Perlindungan Nilai-Nilai Kelompok

Setelah penglihatan yang ia terima dalam perjalanannya ke
Damaskus, Paulus menjadi seorang pendamai. Dalam hal ini, dia
mencerminkan nilai-nilai ajaran Yesus dan ajaran Kristen. Paulus
didera, dirajam, dan dipenjarakan, tetapi dia tetap setia dengan
ajaran kekristenan mengenai damai. Dia berhasil menyebarkan
firman kekristenan tanpa melakukak kompromi terhadap
nilai-nilainya.

Bandingkanlah hal ini dengan Paus Urbanus II, orang yang
bertanggung jawab atas Perang Salib pertama. "Tumpukan kepala,
tangan dan kaki dapat ditemukan di jalanan-jalanan kota"
merupakan catatan zaman itu tentang orang-orang Kristen yang
mengambil alih Yerusalem pada tahun 1099.

Barangkali, Anda dapat mendebatnya dari perspektif Kristen:
merebut kota Yerusalem dan membuka jalan bagi peziarah Kristen ke
kota tersebut merupakan pencapaian yang besar. Walaupun demikian,
karena cara untuk mencapai hal ini sangat melanggar nilai-nilai
yang kita percayai, peristiwa ini dipandang sebagai noda dalam
kekristenan; sesuatu yang hingga saat ini masih perlu
dibersihkan. Tidak seperti Urbanus, Paulus melindungi
pengikut-pengikutnya dari tindakan aib yang meninggalkan perasaan
malu yang dalam dan permanen itu.

Pemimpin Modern

Kepemimpinan yang hebat memerlukan keahlian untuk mencapai hal-hal
hebat tanpa menyia-nyiakan sumber daya yang ada dan selalu
melindungi nilai-nilai orang yang dipimpinnya. Tentu saja Paulus
tidak diperlengkapi untuk kepemimpinan abad ke-21, tetapi jika kita
lihat, ada terlalu banyak pemimpin-pemimpin bisnis dan
pegawai-pegawai pemerintahan yang bahkan lebih tidak diperlengkapi
dalam posisi kepemimpinan mereka saat ini.

Entah dalam bisnis, pemerintahan, maupun militer, jika kita ingin
membayangkan bagaimana kepemimpinan yang hebat itu, mari kita
melihat kembali pada dua milenia lalu dan belajar dari Paulus. Dia
memahami dan menerapkan kepemimpinan yang nyata, dan menjadi teladan
yang ideal saat ini.(/Uly)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul asli artikel: The Apostle Paul: A Truly Great Modern Leader
Nama situs: THE VOICE Magazine.com
Penulis: John Roulet
Alamat URL: http://www.thevoicemagazine.com/leadership-
/leadership/the-apostle-paul-a-truly-great-modern-leader.html

==================================**==================================
KUTIPAN

Ketika Anda menyadari bahwa orang lain dapat
membantu Anda bekerja lebih baik
daripada Anda bekerja seorang diri,
hal itu merupakan sebuah langkah besar
dalam perkembangan diri Anda.
(Andrew Carregie)

=================================**===================================
JELAJAH BUKU

Judul buku: Manusia Sukses: Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin yang Berhasil
Penulis: Yakob Tomatala
Penerbit: YT Leadership Foundation, Jakarta 1998
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 152 halaman

Kesuksesan tentu menjadi impian setiap orang. Meskipun ukuran
kesuksesan berbeda-beda, namun pada umumnya kesuksesan identik
dengan materi yang berlimpah, karier yang meningkat, dan reputasi
yang terhormat di masyarakat. Pada dasarnya kesuksesan tentu saja
tidak akan datang sendiri; kita harus memiliki ketetapan hati dan
usaha yang kuat untuk mendapatkannya. Tidak ada kesuksesan tanpa
adanya kerja keras, bahkan perlu pengorbanan tenaga dan pikiran.
Tidak mengherankan jika semua orang berusaha mengejarnya dengan
berbagai cara. Sayangnya, kesuksesan telah diajarkan sebagai sesuatu
yang langka dan hanya untuk segelintir orang saja sehingga kegagalan
telah menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan orang.

Buku yang berjudul "Manusia Sukses" yang ditulis oleh Pdt. Yakub
Tomatala ini sangat tepat bagi Anda yang saat ini bertanya-tanya
mengenai kesuksesan dalam arti yang sebenarnya. Selain itu, buku ini
juga memiliki kelebihan lain, yaitu membekali setiap pemimpin dalam
mengatur sumber daya manusia sehingga bisa menjadi pemimpin yang
berhasil. Tulisan dalam buku ini mengungkapkan rahasia penyebab
kegagalan serta bagaimana setiap orang dapat mengenal penyebab ini
dengan baik dan menentukan sikap yang menuntun kepada keberhasilan
hidupnya.

Buku ini terdiri dari tujuh pokok bahasan yang tentunya sangat
menarik dan rugi apabila sampai melewatkan satu bab saja. Pada bab
keempat, penulis membahas tentang sebuah asumsi dasar yang keliru
yang sering dipegang teguh oleh setiap orang dan bahkan menjadi
prinsip hidup yang sulit untuk diubah dan diperbarui. Tidak jarang
prinsip yang sudah mendarah daging ini kerap kali menimbulkan
masalah yang membawa kegagalan serta menghambat kesuksesan.

Prinsip-prinsip hidup apa saja yang sering menghambat kita mencapai
kesuksesan? Temukan jawabannya di dalam buku ini. Salam sukses!

Diulas oleh: Desi Rianto

======================================================================
PERISTIWA

24 November...

1. 642 - Paus Theodorus I menggantikan Paus Yohanes IV
2. 1655 - Kelahiran Raja Charles XI dari Swedia, ia adalah
satu-satunya anak dari Raja Charles X.
3. 1965 - Joseph Désiré Mobutu mulai berkuasa di Kongo (kini Zaire)
sebagai presiden

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/24_November

======================================================================
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://lead.sabda.org/epublish/3
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org
Facebook e-Leadership: http://fb.sabda.org/lead
Twitter e-Leadership: http://twitter.com/sabdaleadership
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Desi Rianto dan Sri Setyawati
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-Leadership / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar