Jumat, 26 November 2010

Kemerdekaan Oleh Hukum Roh

Kemerdekaan Oleh Hukum Roh

Roma 8: 1-6

8:1. Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam
Kristus Yesus.
8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum
dosa dan hukum maut.
8:3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh
daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
8:4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup
menurut daging, tetapi menurut Roh.
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging;
mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera.


Perubahan untuk menjadi anak-anak Allah bisa terjadi sebab Roh, yang memberi
hidup telah memerdekakan kita dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut (ay.
2). Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 lebih tepat dan mudah dimengerti: "Sebab
hukum Roh yang memberi hidup telah memerdekakan engkau dalam Kristus Yesus dari
hukum dosa dan hukum maut."

Ternyata dalam kehidupan ini terdapat dua jenis hukum kehidupan dalam diri
manusia, yaitu hukum dosa dan hukum maut. Kedua hukum inilah yang menyebabkan
roh tidak mampu menguasai seluruh kehidupan manusia, dan manusia tidak mampu
melakukan kehendak Bapa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia terjual
di bawah hukum dosa, artinya manusia terkunci tidak mampu lagi melakukan
kehendak roh seperti rancangan semula.

Tetapi syukurlah ada hukum yang lain, yaitu hukum Roh yang menghidupkan di dalam
atau melalui Kristus. Hukum Roh ini baru ada setelah Tuhan Yesus membuktikan
bahwa Ia mampu mengalahkan dosa dalam daging-Nya (ay. 3). Ia taat, menuruti
kehendak Allah dalam daging-Nya dan berhasil. Dengan demikian Ia dapat
membatalkan hukum dosa dan hukum maut. Sejak itu, manusia dimungkinkan untuk
melakukan kehendak Allah, atau hidup menurut Roh.

Pembebasan manusia atas hukum dosa dan hukum maut dilakukan apabila ada seorang
manusia yang dapat hidup menurut kehendak Roh. Tuhan Yesuslah yang melakukannya.
Ialah yang menciptakan hukum Roh yang menghidupkan. Berkenaan dengan hal ini,
Rasul Paulus menulis pula, "Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam
persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu
kedatangan-Nya." (1Kor 15:22–23).

Adam pertama menjadi makhluk yang hidup, tetapi Adam yang terakhir—Yesus
Kristus—menjadi roh yang menghidupkan (1Kor. 15:45). Dengan demikian, kita yang
menjadi milik-Nya dan tinggal di dalam-Nya sama sekali tidak akan dihukum (ay.
1) sebab Kristus sudah memerdekakan kita oleh hukum Roh. Tetapi janganlah kabar
baik ini membuat kewaspadaan kita berkurang, sebab syaratnya adalah kita harus
benar-benar menjadi milik-Nya dan tinggal di dalam-Nya.


Kemerdekaan oleh hukum Roh diberikan Tuhan Yesus kepada kita yang tinggal di
dalam-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar