Jumat, 26 November 2010

Merasa Membela, Padahal Musuh

Merasa Membela, Padahal Musuh

Yohanes 8: 37-43

8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk
membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu
perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada
mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan
pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang
mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah;
pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak
dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi
Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas
kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
8:43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat
menangkap firman-Ku.


Orang-orang Yahudi yang dikatakan tidak mengerti bahasa Tuhan adalah orang-orang
beragama yang sangat serius menyembah YHWH, Tuhan Semesta Alam. Tetapi ternyata
mereka adalah agen kuasa gelap, yaitu musuh YHWH. Tragisnya, mereka tidak
menyadari keadaan mereka tersebut; mereka merasa sedang membela Tuhan.

Demikian pula kita harus waspada saat merasa membela Tuhan, karena jangan-jangan
kita sebetulnya agen Iblis yang ditempatkannya di tengah pelayanan untuk
menghambat pekerjaan Tuhan. Untuk dapat menyadari hal ini, kita harus mengerti
bahasa Tuhan. Orang yang tidak mengerti bahasa Tuhan tidak akan dapat melayani
dengan benar. Cepat atau lambat ia akan menghambat meluncurnya pelayanan ke arah
yang benar. Kalau hanya membuat gereja menjadi besar dan terorganisasi dengan
baik, ilmu manajemen dan pengalaman manusia dapat menopangnya. Tetapi untuk
menciptakan pelayanan yang membuat orang menjadi umat yang layak bagi Tuhan,
dibutuhkan pelayan-pelayan yang mengerti bahasa Tuhan.

Orang-orang Yahudi yang menentang Tuhan Yesus ini bukanlah orang kafir. Mereka
mengaku Allah sebagai Bapa (ay. 41) dan mengaku keturunan Abraham (ay. 39)
sehingga giat dalam beribadah kepada Allah, tetapi mereka tidak memiliki
pemahaman yang benar terhadap pekerjaan yang dikerjakan Abraham. Mereka tidak
mengerti bahasa Tuhan. Ini harus menarik perhatian kita. Apakah kita yang selama
ini menjalankan ibadah agama ini telah diperanakkan oleh Allah, sehingga
mengerti bahasa-Nya?

Tanpa mengerti bahasa Tuhan, kita tanpa sadar menjadi musuh Tuhan, seperti
orang-orang Yahudi yang berusaha membunuh Yesus. Ini jawaban mengapa ada orang
Kristen yang bertahun-tahun menjadi Kristen tetapi tidak mengalami perubahan
secara signifikan. Mereka hanya menjadi orang beragama yang taat, dan mungkin
juga fanatic dengan agama dan gerejanya, tetapi tidak mengerti perkataan Tuhan.
Mereka merasa mengerti, padahal tidak.

Untuk orang-orang yang tidak mengerti perkataan Tuhan, dikhawatirkan sampai
stadium tertetu mereka tidak pernah mengenal kebenaran sampai mati. Firman Tuhan
tidak mendapat tempat di hati mereka (ay. 37) sebab mereka terikat kuasa
percintaan dunia. Memang secara penilaian umum mereka tidak didapati sebagai
orang yang pantas di neraka, tetapi di mata Tuhan, mereka pemberontak. Kalau
saat ini kita menyadari keadaan kita seperti ini, jangan sia-siakan kesempatan
bertobat sekarang juga dan meminta Roh Kudus menerangi pikiran kita.


Mengerti perkataan Tuhan hanya mungkin jika Firman Tuhan ada di hati kita.


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
http://virtuenotes.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar