Jumat, 26 November 2010

TERUS BERLATIH

TERUS BERLATIH

Ketika masih batita, anak bungsu saya kerap salah mengucap
kosakata yang sedang ia pelajari. Misalnya, ia mengucap "ilkan"
untuk kata "iklan". Atau "korden", saat seharusnya ia mengungkap
ingin makan dengan "korned". Atau juga "lobong" untuk kata "bolong".
Kesalahan anak saya mengeja kata, bisa terdengar menggelikan. Itu
bukan kesalahan yang sengaja dibuatnya agar orang tertawa. Itu
kega-galannya untuk berucap saat ia berharap bisa berkata benar.
Saya bersyukur ia tidak takut berlatih untuk mengulang-ulang lagi
kata-kata itu. Dari latihan yang terus-menerus, akhirnya ia bisa
mengeja dengan benar.

Berlatih adalah aktivitas yang perlu terus kita lakukan, agar
tercapai kemajuan. Dalam segala bidang, di segala usia. Bahkan,
dalam hidup kerohanian kita. Perlu ada latihan, agar kita tak
"salah-salah" mengerti atau memahami, sehingga tak "salah-salah"
juga menafsir atau menyampaikan kebenaran yang kita terima pada
orang lain. "Latihlah dirimu beribadah, " kata Paulus (ayat 7).
Latihan ini penting, agar kita "terdidik dalam soal-soal pokok iman
kita dan dalam ajaran sehat" (ayat 6). Caranya, dengan "bertekun ...
membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar ...
dalam mem-pergunakan karunia yang ada" (ayat 13, 14). Mempelajari
firman, mendalaminya, lalu membagikannya lewat bersaksi atau
mengajar, adalah latihan rohani yang sangat penting kita lakukan
sepanjang hidup.

Dunia berkembang dengan segala tipu muslihatnya. Namun, iman yang
terlatih akan menolong kita memiliki pemahaman iman yang benar dan
tak tergoyahkan. Maka, tak ada cara lain kecuali terus berlatih
mengenal Tuhan dan segala kebenaran-Nya --AW

DUNIA BISA PUNYA SERIBU SATU CARA UNTUK MENYESATKAN
NAMUN KEBENARAN ABADI KRISTUS AKAN SELALU MEMBENTENGI


1 Timotius 4:6-16

6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara
kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang
baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran
sehat yang telah kauikuti selama ini.
7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah
dirimu beribadah.
8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam
segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun
untuk hidup yang akan datang.
9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita
menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat
semua manusia, terutama mereka yang percaya.
11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.
12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu.
13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang
telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan
tangan sidang penatua.
15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya
kemajuanmu nyata kepada semua orang.
16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar