Kamis, 18 November 2010

MENGALAH

MENGALAH

Ada sebuah cerita tentang dua kakak beradik yang hidup rukun.
Rumah mereka bersebelahan. Sampai memasuki usia lanjut, tak sekali
pun mereka berselisih paham. Perbedaan pendapat di antara mereka
tentu ada, tetapi tidak membuat mereka bertengkar apalagi saling
membenci. Suatu hari si adik berka-ta, "Saudaraku, kita telah lama
hidup berdampingan, dan tidak pernah sekali pun kita bertengkar
tentang apa pun. Aku punya ide, bagaimana kalau untuk sekali ini
kita bertengkar."

Kakaknya berpikir sejenak, "Baiklah, " katanya. "Apa yang akan kita
pertengkarkan?" ia bertanya. "Bagaimana kalau sepiring nasi yang
sedang kamu makan itu?" usul sang adik. Kakaknya setuju. Si adik
lalu merebut piring nasi dari tangan kakaknya sambil berkata ketus,
"Nasi ini kepunyaanku, kamu tidak boleh mengambilnya sedikit pun!"
Sang kakak memandang si adik. "Baiklah, ambil saja, " katanya. Dan
pertengkaran pun selesai.

Pertengkaran besar antarsaudara atau antarteman, kerap terjadi
karena adanya sikap tidak mau mengalah. Masing-masing ngotot
mempertahankan pendapat dan keinginannya. Kita bisa belajar dari
sikap Abraham. Ia dan Lot tinggal di daerah yang sama. Konflik
muncul karena ladang rumput untuk makan domba-domba mereka terbatas
(ayat 7). Untunglah pertengkaran tersebut tidak berlanjut, karena
Abraham mempersilakan Lot untuk memilih tempat yang sesuai dengan
keinginannya. Mereka pun berpisah dengan baik-baik. Kita tahu,
Abrahamlah yang kemudian menuai kebaikan (ayat 14-18). Pelajaran
untuk kita: dalam sebuah pertengkaran, selama bisa mengalah,
mengalahlah. Tuhan tidak akan salah memberi berkat-Nya --AYA

MENGALAH BUKAN BERARTI KALAH

Kejadian 13:1-18

1 Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya
dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.
2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya.
3 Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan,
dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula
berdiri, antara Betel dan Ai,
4 ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram
memanggil nama TUHAN.
5 Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba
dan lembu dan kemah.
6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam
bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga
mereka tidak dapat diam bersama-sama.
7 Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan
para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di
negeri itu.
8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada
perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan
para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah
pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke
kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh
Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah
Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN
memusnahkan Sodom dan Gomora. --
11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia
berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota
Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada
Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau
berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu
dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah
banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung
debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.
17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya,
sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."
18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat
pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu
didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar