Jumat, 24 September 2010

SALAH BERTANYA

SALAH BERTANYA


Ada orang berkata, "Pertanyaan yang benar sudah merupakan setengah
dari jawaban yang benar". Artinya jika salah bertanya, kita akan sukar
memperoleh jawaban yang benar. Sebaliknya, jika kita mengajukan
pertanyaan yang tepat, maka terbentang pula jalur menuju jawaban yang
benar. Salah satu kendala pelayanan adalah ketika kita salah bertanya.
Seperti Musa yang risau dengan bertanya, "Siapakah aku?" Ia
mempertanyakan kesanggupannya sendiri. "Apakah aku mampu?" Saat itu,
Musa pada usia delapan puluh sudah tidak yakin akan panggilan yang
pernah bergelora di hatinya empat puluh tahun sebelumnya. Kalau dulu
ia gagal, apalagi sekarang. Ia merasa tak berdaya. Pertanyaannya
terpusat pada dirinya. Padahal pemeran utamanya bukan Musa, melainkan
Tuhan. Siapa Tuhan lebih penting daripada siapa Musa. "AKULAH AKU"
lebih penting daripada "siapa aku". Membawa Israel keluar dari Mesir
adalah rencana Tuhan. Musa hanya utusan-Nya. Tuhan tak mempersoalkan
apakah Musa mampu, melainkan apakah ia mau. Hal selebihnya ada dalam
kendali kuasa-Nya.

Bagaimana dengan kita? Bukankah tekanan dan tantangan berat di pelayanan
kerap membuat panggilan hati dan semangat kita goyah? Kita pun tergoda
bertanya, "Apakah saya mampu?" Sasaran pertanyaan kita adalah "saya".
Saatnya kita mengganti pertanyaan "siapa saya" dengan "siapa Tuhan".
Dialah Tuhan Sang Pengutus. Apakah yang tidak sanggup Dia lakukan? Jika
Dia mengutus, Dia pasti memperlengkapi. Ingat, pelayanan pertama-tama bukan
soal kesanggupan, melainkan kesediaan kita. Tuhan hanya butuh kesediaan
kita untuk berkata seperti Yesaya, "Ini aku, utuslah aku!" -- PAD

JANGAN MELAKUKAN PELAYANAN KARENA MERASA SANGGUP
TETAPI MINTALAH KESANGGUPAN DARI DIA SAAT KITA MELAYANI


Keluaran 3:10-17

10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang
akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda
bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah
membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah
kepada Allah di gunung ini."
13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan
orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah
mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana
tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya:
"Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah
mengutus aku kepadamu."
15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan
kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham,
Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah
nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada
mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan
Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah
mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir.
17 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari
kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het,
orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar