Jumat, 24 September 2010

Bebas Dari Roh Perbudakan

Bebas Dari Roh Perbudakan


Roma 8 : 15–17

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh
itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak
Allah.
8:17. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya
orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.


Paulus berkata bahwa sebagai anak ALLAH, kita tidak menerima roh perbudakan
lagi (ay. 15). Berarti penguasaan atau dominasi iblis terhadap kita sudah
dihentikan. Kita telah bebas dari perbudakan, sebab ketika seseorang memberi
respons terhadap anugerah ALLAH dalam Yesus Kristus, maka ia dibebaskan dari
ikatan kuasa gelap, lalu menerima Roh Kudus, dan diberi kemampuan untuk belajar
mengerti Firman TUHAN, sehingga tidak lagi dikuasai oleh keinginan-keinginan
yang bertentangan dengan kehendak ALLAH. Hidupnya dikuasai oleh kehendak TUHAN
atau pikiran TUHAN, serta oleh rencana TUHAN. Orang seperti ini disebut
anak-anak ALLAH. Orang yang dengan kesadaran rela menyerahkan kendali hidupnya
sepenuhnya pada TUHAN untuk melakukan kehendak TUHAN, rela menyalibkan manusia
lama dan segala hawa nafsu keinginannya.

Dari ay. 15 juga menarik untuk dipahami bahwa orang-orang yang masih di bawah
penguasaan iblis sebenarnya tidak pantas memanggil DIA itu BAPA di Surga.
Selama ini begitu mudahnya kita berkata "Ya BAPA di Surga." Sesungguhnya yang
pantas memanggil DIA BAPA adalah mereka yang hidup sesuai dengan pimpinan Roh
Kudus, hidup mengerti kehendak TUHAN. Tetapi ini bukan sesuatu yang sederhana
atau mudah, sebab harus melalui suatu proses pembentukan seumur hidup. Jadi,
kalau kita sekarang berani memanggil DIA BAPA walaupun keadaan kita belum
sempurna dan belum hidup dalam pimpinan Roh Kudus secara penuh, kita harus
terus belajar dan bertumbuh untuk hidup dalam pimpinan Roh.

Kehidupan Kristen yang sejati adalah ketika orang Kristen dipimpin oleh Roh
ALLAH. Roh Kudus diberikan-NYA kepada orang percaya untuk mengasuh orang
percaya supaya roh manusia menjadi kuat dan berkualitas. Roh manusia (nishmath
khayyim) yang pernah dihembuskan oleh ALLAH kepada manusia (Kej. 2:7) itu
kualitas orisinal dari TUHAN yang luar biasa. Kualitas murninya dapat
dimunculkan kembali atau dibangkitkan. Bila Roh Kudus kembali memimpin
kehidupan manusia sehingga diri manusia dibawah kuasa rohnya sendiri yang
adalah Roh dari Allah, maka seseorang dapat melakukan kehendak ALLAH dan
disebut sebagai anak-anak ALLAH. Kalau manusia tidak dipimpin Roh Kudus, maka
roh manusia tidak sanggup melakukan kehendak ALLAH, atau menjadi lemah.
Perjuangan yang harus kita lakukan adalah di sini: Memberi diri sepenuhnya
dipimpin oleh Roh Kudus yang sama juga artinya dengan menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya (Gal. 5 : 24).

Roh memang penurut, tetapi daging lemah (Mat. 26:41), maksudnya roh manusia
memang berkehendak untuk taat, tetapi tubuh manusia dengan keinginan dosanya
lebih kuat menguasai kehidupan. Roh manusia akan lemah untuk melakukan kehendak
TUHAN. Untuk ini, supaya roh manusia dapat menjadi kuat, maka kita harus hidup
dalam pimpinan Roh Kudus melalui terus mengonsumsi Firman TUHAN sebagai makanan
rohaninya (Mat 4:4).


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
http://virtuenotes.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar