Jumat, 24 September 2010

FORMALITAS

FORMALITAS


Di sebuah daerah, di mana kebanyakan penduduknya tidak memiliki mobil,
gereja setempat memperbolehkan anggota jemaatnya meminjam mobil
gereja. Namun, tentu saja untuk mengaturnya, jemaat harus menulis
surat kepada majelis, yang kemudian akan mendiskusikannya dalam rapat
dan memutuskan untuk meminjamkan atau tidak.

Suatu malam, seorang
anggota jemaat menelepon majelis untuk meminjam mobil guna keperluan
mendadak: mengantar anaknya ke rumah sakit. Karena menurut pada
aturan, sang majelis terpaksa menolak permintaan itu dan meminta
jemaat tersebut untuk menulis surat terlebih dulu sesuai prosedur.

Kita mungkin tertawa membaca cuplikan cerita di atas, tetapi banyak
hal serupa bisa terjadi dalam kehidupan bergereja. Aturan dan
formalitas itu perlu, supaya organisasi bisa teratur, tetapi itu juga
bisa menjebak dan membuat kita menjadi kaku dan dingin. Contohnya
adalah kisah ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Bukannya bersukacita atas orang yang telah disembuhkan dan dilepaskan
dari penderitaannya itu, orang-orang Farisi malah dengan gembira
menemukan alasan untuk menghakimi Tuhan Yesus. Formalitas yang terlalu
kental juga cenderung membuat kita menjadi sombong rohani. Kita dengan
mudah merasa bangga kalau kita memenuhi aturan A sampai Z, dan
menggunakannya untuk menyalahkan orang lain.

Kerap kali saat
kesombongan rohani itu menguasai kita, belas kasihan kita malah makin
mengering. Formalitas itu perlu untuk menjaga keteraturan, tetapi
biarlah kita ingat bahwa hanya kasih karunia dan belas kasihan yang
mesti jadi pendorong dari segala tindakan kita --HSL

TUHAN MENCIPTAKAN ATURAN UNTUK MANUSIA BUKAN MANUSIA UNTUK ATURAN

Ayat Alkitab: Matius 12:1-14

1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum.
Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.

2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah,
murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari
Sabat."

3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang
dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,

4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan
roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh
mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?

5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari
Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun
tidak bersalah?

6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.

7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki
ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak
menghukum orang yang tidak bersalah.

8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

9 Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka.

10 Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya
kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud
mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.

11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu
mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada
hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?

12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu
boleh berbuat baik pada hari Sabat."

13 Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia
mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat
seperti tangannya yang lain.

14 Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk
membunuh Dia.

http://www.wilotocorp.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar