Jumat, 24 September 2010

Bukan Untuk Yang Tidak Penting

Bukan Untuk Yang Tidak Penting


Lukas 12 : 13-15

12:13. Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah
kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat
Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap
segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya
tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."


TUHAN Yesusmenolak orang yang datang meminta-NYA untuk membantunya dalam berbagi
warisan. Ini bukan berarti TUHAN menolak orang ini, tetapi yang ditolak adalah
bisnisnya. Misi TUHAN Yesus adalah menyelamatkan manusia dan membawa mereka ke
langit baru dan bumi baru, bukan mengurusi masalah fana yang tidak penting.


Ternyata banyak orang seperti orang di kisah ini. Mereka berurusan dengan TUHAN
hanya untuk bisnis di bumi ini. Selanjutnya di keabadian mereka tidak akan
berurusan dengan TUHAN. Betapa liciknya orang yang melibatkan TUHAN hanya dalam
masalah-masalah pemenuhan kebutuhan jasmani saat masih mengenakan tubuh jasmani
di bumi. Mereka tidak mau masuk kepada proses penyempurnaan dari TUHAN, tetapi
kalau mati nanti minta dibawa ke Surga. Maunya enaknya saja.

TUHAN kita dahsyat. Tentunya dari-NYA kita mengharapkan hal-hal yang tidak
mungkin dilakukan oleh manusia atau kuasa lain. Kalau hanya mengenai kesehatan,
rezeki, karier dan lain sebagainya, kita bisa berusaha mencapainya dengan
sekuat tenaga, dan TUHAN pasti menegakkan hukum-NYA: apa yang ditabur orang,
itu juga yang dituainya. Tetapi untuk menjadi sempurna atau memiliki kehidupan
sesuai dengan kehendak TUHAN, harus ada pertolongan TUHAN, sebab manusia tidak
bisa melakukannya sendiri maupun dengan bantuan kuasa lain. Manusia hanya perlu
memiliki kemauan, kerinduan, dan tekad yang kuat untuk masuk kepada proses
penyempurnaan.

Jadikita perlu berhati-hati dengan ajaran yang menggiring pemikiran orang untuk
mengandalkan kuasa TUHAN untuk masalah-masalah hidup di dunia ini, mengalami
kuasa TUHAN hari ini di bumi ini, tetapi tidak mempersoalkan dengan serius
rencana TUHAN agar manusia kembali kepada rancangan-NYA yang mula-mula. Hal ini
menggiring jiwa kepada tujuan yang salah. Banyak orang berpikir ia sedang
berurusan dengan TUHAN di bumi, dan ia akan diterima BAPA selamanya. Padahal
dengan keinginannya berurusan dengan TUHAN hanya mengenai kehidupan di dunia
ini, di keabadian mereka tidak akan dikenal oleh BAPA.

TUHAN Yesus berkata, "Carilah dahulu Kerajaan Allah," artinya yang harus
diutamakan adalah bagaimana menjadi warga Kerajaan Surga yang baik.
Berurusanlah dengan TUHAN dalam rangka mau menjadi warga Kerajaan Surga yang
baik. Yang terpenting adalah perjalanan menuju Kerajaan-NYA dan berkat abadi
yang TUHAN sediakan. Berkat inilah yang seharusnya menjadi fokus kita. Adapun
berkat jasmani sudah TUHAN sediakan, tidak perlu diminta lagi. Dengan bekerja
untuk meraihnya, TUHAN pasti menyertai dan membekati kita dengan berkat
jasmani.


Jangan libatkan TUHAN untuk urusan yang tidak penting; berurusanlah dengan-NYA
untuk menuju kesempurnaan


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
http://virtuenotes.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar