Sabtu, 14 Agustus 2010

Penyusupan

PENYUSUPAN


Pada suatu pertemuan Seminar Hidup Baru Dalam Roh Kudus, diadakanlah pencurahan
Roh Kudus. Tiba-tiba peserta seorang ibu yang sedang membaca alkitab, suaranya
berubah menjadi laki-laki, dan dia mengaku bernama Yesus, sang Mesias.
Hari-hari berikutnya banyak sekali kejutan-kejutan yang dibuatnya. Ketika dia
akan pergi ke gereja melewati sebuah pasar, diberkatilah orang-orang
disekitarnya. Demikian pula, mereka mulai berkonsultasi kepadanya. Apa yang
dikatakannya selalu benar, sehingga merekapun percaya.

Pada awalnya suasana di dalam keluarganya sangat bangga karena bersemayamlah Roh
Yesus di dalam tubuh istrinya. Namun pada suatu ketika atas ajakan seorang
teman dia diperkenalkan kepada seorang hamba Tuhan sebagai pendoa syafaat.
Pertemuan pertamapun sang pendoa syafaat sudah dapat mengetahui bahwa hal ini
tidak wajar. Karena seorang pendoa syafaat memiliki ketajaman pembedaan roh,
dalam bahasa Inggrisnya, "spiritual discernment".


Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh(1 Kor 12: 10).
Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang diberikan oleh Roh untuk membedakan
dan menilai nubuat-nubuat secara tepat dan membedakan apakah ucapan itu berasal
dari Roh Kudus atau bukan. Bahkan, roh-roh jahatpun, melalui kehadiran guru
atau nabi palsu, dapat bekerja dalam perhimpunan jemaat. Karena karunia rohani
itu dapat ditiru oleh iblis. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan
muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga (Mat
24:24).


Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu (2 Tes 2:9).


Dengan kuasa kasih Tuhan Yesus sendiri melalui pendoa syafaat beserta tim,
akhirnya kuasa iblis yang menyusup dalam diri ibu tersebut dapat dikalahkan.


Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh,
terutama karunia untuk bernubuat (1 Kor 14:1). Orang percaya yang mempunyai
kasih yang sejati bagi orang lain dalam tubuh Kristus harus merindukan karunia
rohani supaya sanggup menolong, menghibur, mendorong, dan menguatkan mereka yang
membutuhkan. Kita tidak akan dengan pasif menunggu Allah mengaruniakan Roh.
Sebaliknya, kita harus merindukan dengan sungguh-sungguh, berusaha, dan berdoa
memohon karunia itu, khususnya yang bermanfaat bagi orang banyak.

Ya Tuhan, utuslah Roh-Mu yang kudus untuk menguasai seluruh hidup kami sehingga
kami mampu menghasilkan buah-buah yang berlimpah.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar