Senin, 26 Juli 2010

Saksi Yang Benar

Roma 8 : 12–17

8:12Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada
daging, supaya hidup menurut daging.
8:13Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh
kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:14Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh
itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak
Allah.
8:17. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya
orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.


Sering kita menyebut ALLAH sebagai BAPA. Tahukah kita bahwa yang menjadikan
kita anak-anak ALLAH ialah Roh Kudus? Kata "menjadikan" dalam ayat 15 dalam
bahasa aslinya ditulis υἱοθεσία (híothesia), artinya "mengangkat menjadi anak"
atau "mengadopsi". Jadi pengertiannya adalah, hanya kalau Roh Kudus diam di
dalam diri kita, barulah sebutan "BAPA" yang kita ucapkan dan tujukan kepada
ALLAH itu diterima-NYA.

Roh kita sendiri memang ditaruh oleh ALLAH, dan roh kita juga mengatakan bahwa
kita adalah anak ALLAH. Tetapi kesaksian kita sendiri sebagai satu orang adalah
lemah; karena itu kita memerlukan saksi lain. Dan syukurlah bahwa kita memiliki
yang jauh lebih besar, yang mengadopsi kita, dan mengangkat kita sebagai
anak-anak ALLAH. Dialah Roh Kudus. Pertama, Roh Kudus menyaksikan kepada diri
kita bahwa kita adalah anak ALLAH yang sudah dimiliki oleh-NYA. Karena IA
membawa kita kepada segala kebenaran, IA mengonfirmasikan kepada roh kita,
bahwa kita sudah diadopsi oleh ALLAH. Kedua, IA juga bersaksi bersama-sama
dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak ALLAH. IAlah Saksiyang benar dan
tak tergoyahkan oleh siapa pun, termasuk iblis.

Maka dengan memiliki Roh Kudus, barulah kita sah sebagai milik ALLAH. Kalau
kita memanggil ALLAH sebagai BAPA, barulah panggilan tersebut sah pula. Itulah
sebabnya di dalam Ef. 1:13, Roh disebutkan sebagai meterai (σφραγίζω,
sfrayizō). Jadi pernyataan bahwa "jika seseorang tidak memiliki Roh Kudus, ia
tidak akan masuk ke dalam kerajaan Surga" adalah benar. Tetapi ini jangan
lantas dipelintir menjadi "bila orang tidak berbahasa Roh, ia tidak akan masuk
Surga".

Pemeteraian oleh Roh Kudus ini memiliki peran yang sangat khusus dan istimewa.
Sesungguhnya inilah yang disebut dengan "baptisan Roh Kudus" itu (1Kor. 12:13;
Ef. 4:3–6), di mana setiap orang percaya diikat dalam persekutuan menjadi satu
tubuh oleh baptisan. Baptisan inilah yang menempatkan orang percaya dalam
Kristus.

Maka sediakan diri kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam segala kehidupan
kita. Sebagai Saksi yang benar, IA meneguhkan status kita sebagai anak-anak
ALLAH, sehingga dalam pimpinannya kita tidak akan goyah dalam menghadapi
tantangan dan serangan dari pasukan si jahat. Oleh Roh Kuduslah kita berani
berseru kepada ALLAH, "Ya ABBA, Ya BAPA."


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar