Selasa, 30 November 2010

DOKTER SERIBU RUPIAH

DOKTER SERIBU RUPIAH

Klinik dokter F.X. Soedanto terletak di Jayapura. Sudah 33 tahun
ia mengabdi di sana. Masyarakat mengenalnya sebagai "Dokter Seribu
Rupiah" sebab ia hanya mengenakan biaya Rp1.000, 00 bagi tiap pasien
yang berobat. Soedanto bahkan rela tidak dibayar jika pasien
benar-benar tak mampu. Semua ini ia lakukan untuk menolong orang
miskin. Apakah dokter lima anak ini bisa hidup nyaman dengan
penghasilan sekecil itu? Untuk hidup mewah memang tidak bisa. Ia
hidup bersahaja. Ken-daraannya hanya sebuah mobil tua. Namun, kepada
seorang wartawan ia berkata, "Semuanya cukup bagi kami."

Kepuasan hidup tidak ditentukan dari banyak sedikitnya harta. Dalam
Mazmur 37, pemazmur membandingkan antara hidup orang fasik dan orang
benar. Orang fasik bisa saja punya harta berlimpah (ayat 16) yang
diperoleh dengan cara menipu (ayat 21), menindas orang miskin, dan
mengalahkan orang jujur (ayat 14). Namun, semua harta itu tak akan
mampu membahagiakan hidupnya. Tanpa penyertaan Tuhan, semua yang ia
kumpulkan bisa habis dalam sekejap (ayat 20). Sebaliknya, orang
benar disertai Tuhan. Harta bendanya mungkin sedikit, tetapi berkat
dan pertolongan Tuhan menjaga tiap langkahnya. Dengan demikian, ia
bisa mengalami kecukupan. Kenyang pada hari-hari kelaparan, bahkan
masih bisa memberi pinjaman!

Jika Anda percaya bahwa masa depan Anda bergantung pada jumlah harta
simpanan, Anda bisa menjadi seorang penimbun yang serakah. Ingatlah
bahwa faktor penyertaan Tuhan adalah penentu masa depan. Yakinilah
itu, Anda akan menjadi seorang benar yang pemurah --JTI

KEPUASAN HIDUP TERCAPAI BUKAN KARENA KITA MEMILIKI BANYAK
MELAINKAN KARENA KITA BISA MEMBERI BANYAK

Ayat Alkitab: Mazmur 37:12-26

12 Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan
menggertakkan giginya terhadap dia;

13 Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa
harinya sudah dekat.

14 Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka
untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin,
untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur;

15 tetapi pedang mereka akan menikam dada mereka sendiri, dan busur
mereka akan dipatahkan.

16 Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang
berlimpah-limpah pada orang fasik;

17 sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan, tetapi TUHAN menopang
orang-orang benar.

18 TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka
mereka akan tetap selama-lamanya;

19 mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan
mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan.

20 Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa; musuh TUHAN seperti
keindahan padang rumput: mereka habis lenyap, habis lenyap
bagaikan asap.

21 Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang
benar adalah pengasih dan pemurah.

22 Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi
negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.

23 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan
kepada-Nya;

24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN
menopang tangannya.

25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah
kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya
meminta-minta roti;

26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan
anak cucunya menjadi berkat.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/1 <dion.gideon.dion@blogger.com>
Subject: Mencuci bersih
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:53:37 +0700
Message-ID: <zGpBfKt0Q1nn.zYXmCsQC@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

MENCUCI BERSIH =20

Di Amerika ada seorang pemuda yg dijatuhi hukuman oleh pengadilan karena =
kedapatan mabuk . Hukumannya adl mulutnya dicuci dgn 2 batang sabun, karena =
dlm mabuknya ia mencaci maki seorang polisi. Dapat qta bayangkan ! Mulut =
orang itu akan pecah2 & bengkak2 karena dicuci dengan 2 batang sabun. =
Tetapi, saya merasa yakin bahwa kekotoran mulutnya itu akan tetap terulang =
karena sumber dari suara itu belum dibersihkan. "Karena yg diucapkan mulut =
meluap dari hati"(Mat 12:34b ) Kita tahu bahwa sumber segala perbuatan kita =
adl hati kita. "Jagalah hatimu dgn segala kewaspadaan, karena dari situlah =
terpancar kehidupan" (Amsal 4:23). Dan, ada suatu kuasa yg dapat mencuci =
bersih hati kita & menguduskannya, yaitu Firman Tuhan. Kalau kita mendengar =
Firman Tuhan lalu mempercayainya & kemudian melakukannya, maka sumber itu =
akan disucikan, sehingga setiap kata & perbuatan kita menjadi lebih =
baik....


__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/6 <deageanice.askopgideon@blogger.com>
Subject: Sukses dengan ide bisnis gila
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:53:30 +0700
Message-ID: <R0ZBZWMW3pSw.MXWNQ3Gg@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

Sukses Dengan Ide Bisnis "Gila"

Tantangan pertama seorang wirausahawan adalah kritikan dari para =20
pembunuh-pembunuh visi. Ketika Anda memulai suatu usaha yang baru dengan =

konsep yang berbeda, maka yang akan Anda terima adalah pandangan sinis, =

penghinaan dan kritikan. Namun jangan biarkan semua itu menghentikan Anda. =

Hal ini dialami oleh semua usahawan. Apakah Anda pernah berpikir apa yang =

dikatakan orang ketika Bill Gates memutuskan untuk drop out dari Harvard =

dan memulai Microsoft? Atau bayangkan reaksi orang ketika Howard Shultz =

mendirikan Starbucks dan membuat orang membayar lima puluh ribu untuk =

secangkir kopi sementara mereka bisa membuatnya sendiri dengan membeli kopi =
=20
instant seharga seribu rupiah. Mungkin 9 dari 10 orang akan berpikir mereka =
=20
adalah orang gila, namun coba tebak siapa yang jadi milyader sekarang. =

Mereka yang merusaha membunuh visi Anda hanya bisa berkomentar. Mereka juga =
=20
tidak akan membantu Anda, mereka hanya mematahkan semangat Anda. Namun jika =
=20
Anda berjalan selangkah demi selangkah maju ke depan, Anda akan =20
meninggalkan mereka dan meraih mimpi Anda. Di kemudian hari, Anda akan =

menemukan mereka masih di posisi mereka dengan keadaan mereka semula, =

padahal Anda telah mencapai banyak hal dalam hidup Anda. Jika banyak orang =
=20
mengkritik Anda dan mengatakan ide usaha Anda adalah sesuatu yang mustahil, =
=20
gunakan kritikan tersebut sebagai pemacu semangat Anda. Buktikan pada =

pengkritik Anda bahwa pendapat mereka salah. Jika Anda telah memiliki =

keyakinan ini, pastikan bahwa produk Anda dibutuhkan oleh pasar. =20
Mendengarkan kebutuhan pasar adalah kunci kedua agar apa yang Anda jual =

sukses. Caranya mudah: Mulailah mendengarkan. Lakukan wawancara terhadap =

calon konsumen Anda. Apa yang mereka butuhkan, produk seperti apa yang =

mereka harapkan, seberapa besar mereka mau membayar jasa atau produk =

tersebut. Dipastikan Anda akan dikejutkan oleh respon mereka. Ingatlah =

bahwa masukan dari mereka akan menyempurnakan produk Anda. Sumber : forbes =
=20
/ jawaban.com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/7 <askop.gideon.askop@blogger.com>
Subject: Mahluk Simbolis
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:53:14 +0700
Message-ID: <j3Tyl24rRXXG.CMMKWWcG@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

MAHLUK SIMBOLIS


=20
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke =
Yerusalem. =20
Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan =
merpati,=20
dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu =

mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu =

mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka =

dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil =
semuanya ini=20
dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat =
berjualan."
Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu =

menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda =
apakah=20
dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak =
demikian?" =20
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku =
akan=20
mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh =
enam=20
tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam =
tiga=20
hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya =
sendiri. =20
Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh =

murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun =
percayalah=20
akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus (Yoh 2: =
13-22).
=20
Sebagai mahluk simbolis dalam menghayati dan menjalani kehidupan manusia =

memerlukan simbol-simbol. Kehadiran Allah kita alami mana kala ada =

simbol-simbol. Gereja dan bait Allah adalah simbol. Kaum Kristen ketika =
hendak=20
membangun gereja, mulai mencari ijin pembangunan, menggalang dana, dll, ini =

semua untuk menegakkan simbol untuk mencari Allah. Tetapi Yesus mengajak =
kita=20
tidak berhenti sampai simbol saja. Yesus mengajak orang Yahudi bergerak =
lebih=20
jauh lagi, bahwa kehadiran Allah ada dalam Yesus sendiri. Tantangan bagi =
kita=20
apakah bisa merasakan kehadiran Allah? Dari bait Allah dan aliran sungai =
bahwa=20
kehadiran Allah memberikan makna, daerah yang dilalui aliran sungai itu =
terdapat=20
ikan-ikan dan pohon-pohon yang subur dan berbuah banyak. Itu adalah tanda =
kasih=20
dari Allah. =20

=20
Pada hari ini kita panjatkan kepada Allah yang hidup dalam diri kita, dan =
berdoa=20
untuk saudara-saudara kita yang mengalami penderitaan, kesepian, juga agar =
kita=20
lebih giat bertanggung jawab dalam rumah tangga, sehingga kita dapat =
merasakan=20
kehadiran Allah seperti pohon yang subur dan dapat menikmati buahnya.
=20
Barang siapa menang akan menerimakan buah pohon kehidupan.
=20
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong =
dalam=20
kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi =

berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; Kota Allah, =
kediaman=20
Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di =

dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang =
pagi=20
(Mzm 46:2-3.5-6).
=20
Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin.
=20

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/1 <dion.gideon.dion@blogger.com>
Subject: "HatiKU tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu"
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:52:58 +0700
Message-ID: <zNkMGSjhDlmj.2PB22Zw4@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

"HatiKu tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu".
(Yes 25:6-10a; Mat 15:29-37)

"Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan =
naik ke atas bukit lalu duduk di situ. Kemudian orang banyak =
berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, =
orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka =
pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Maka takjublah orang =
banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang =
lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. =
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh =
belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku =
dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang =
dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." Kata murid-murid-Nya =
kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk =
mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?" Kata Yesus kepada =
mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi =
beberapa ikan kecil." Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. =
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, =
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu =
murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. Dan mereka semuanya =
makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti =
yang sisa, tujuh bakul penuh." (Mat 15:29-37), demikian kutipan Warta =
Gembira hari ini. =20
Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta B.Dionisius dan =
Redemptus, biarawan dan martir Indonesia, hari ini saya sampaikan =
catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
=C2=95 Orang-orang miskin dan berkekurangan kiranya masih cukup banyak di =
masyarakat atau Negara kita, apalagi dengan adanya musibah atau bencana =
alam yang menghancurkan berbagai macam sarana dan harta benda akhir-akhir =
ini, entah itu gempa bumi, tsunami, banjir, gunung berapi meletus, dst.. =
Dalam perjalanan melakasanakan tugasNya Yesus menghadapi ribuan orang yang =
kelaparan dan kelelahan dan HatiNya pun tergerak oleh belas kasihan kepada =
orang banyak itu. Hati tergerak oleh belas kasihan kepada orang-orang yang =
lapar, haus, menderita atau menjadi korban bencana alam atau musibah =
rasanya untuk masa kini juga merupakan salah satu bentuk penghayatan =
kemartiran hidup iman atau agama kita. Maka dengan ini kami mengajak dan =
mengingatkan kita semua untuk dengan rendah hati `membuka hati' bagi mereka =
yang miskin, berkekurangan atau menjadi korban bencana alam. `Membuka hati' =
berarti memberi perhatian, dan perhatian yang dimaksudkan bukan sekedar =
omongan atau kata-kata belaka, melainkan menjadi nyata dalam perbuatan atau =
tindakan pengorbanan. Marilah kita sisihkan sebagian harta benda atau =
kekayaan kita dan kemudian kita sumbangkan kepada mereka yang miskin dan =
berkekurangan atau menjadi korban bencana alam atau musibah. Jika kita =
tidak mungkin menyalurkan secara langsung sumbangan tersebut, kiranya kita =
dapat menyalurkan melalui aneka macam LSM yang bergerak dalam pelayanan =
bagi mereka yang miskin dan berkekurangan atau menjadi korban bencana =
alam/musibah.=20
=C2=95 "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya =
kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita =
bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!" =
(Yes 25:9), demikian kata orang-orang menanggapi ramalan Yesaya perihal =
kedatangan Penyelamat Dunia. Segala macam bentuk perhatian kita kepada =
sesama, lebih-lebih mereka yang miskin dan berkekurangan, kiranya akan =
membangkitkan hati mereka sehingga mereka pun akan berkata sebagaimana saya =
kutipkan di atas ini: "Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita =
bersorak-sorai dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakanNya". =
Keselamatan dari Tuhan antara lain dapat terwujud melalui perhatian kita =
kepada saudara-saudari kita, maka marilah kita saling memperhatikan, dan =
secara khusus kita perhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan di =
lingkungan hidup kita masing-masing, di masyarakat atau tempat kerja kita. =
Marilah kita perhatikan mereka yang sedih, murung atau frustrasi agar =
mereka bersedia untuk bersorak-sorai dan bersukacita; kita boroskan waktu =
dan tenaga kita bagi mereka yang sedih, murung dan frustrasi sebagai tanda =
kasih atau perhatian kita. Pemborosan waktu dan tenaga bagi yang terkasih =
atau terperhatikan merupakan bentuk kasih atau perhatian yang mulia dan =
luar biasa, maka dengan ini kami juga mengingatkan kita semua untuk dengan =
rendah hati memboroskan waktu dan tenaga bagi yang terkasih, misalnya suami =
atau isteri kita, anak-anak kita, rekan sekomunitas/kerja dst.. Biarlah di =
hari Natal nanti kita semua dapat bersorak-sorai dan bersukaria dengan =
segenap hati, jiwa, akal budi dan tubuh/tenaga.=20

"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di =
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia =
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena =
nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut =
bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang =
menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; =
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan =
dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam =
dalam rumah TUHAN sepanjang masa"
(Mzm 23)

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/6 <deageanice.askopgideon@blogger.com>
Subject: "Ikutlah Aku dan kamu akan KUjadikan penjala manusia"
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:52:44 +0700
Message-ID: <0nj5fQzBXwF2.Mfc8KryL@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

"Ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
(Rm 10:9-18; Mat 4:18-22)

"Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua =
orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. =
Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus =
berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala =
manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. =
Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, =
yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, =
Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka =
dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia." =
(Mat 4:18-22), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. =20
Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka merayakan pesta St.Andreas, =
rasul, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai =
berikut:
=C2=95 Menjadi rasul berarti dikumpulkan di sekitar Yesus, mengikuti Yesus =
kemanapun Ia pergi atau dimanapun Ia berada, dan dengan demikian mau tak =
mau hidup dan bertindak meneladan Yesus atau melaksanakan perintah atau =
sabdaNya. Sabda Yesus kepada Andreas hari ini adalah "Mari, ikutilah Aku, =
dan kamu akan Kujadikan penjala manusia". Yang dimaksudkan dengan menjadi =
`penjala manusia' antara lain adalah hidup dan bertindak lebih mengutamakan =
keselamatan jiwa manusia, entah jiwa kita sendiri maupun jiwa orang lain, =
yang kita layani. Sebagai umat beriman kita memiliki panggilan menjadi =
rasul juga, maka marilah kita hayati dimensi rasuli hidup kita di dalam =
berbagai cara hidup dan bertindak kita setiap hari. Dalam cara hidup dan =
cara bertindak apapun dan dimanapun hendaknya keselamatan jiwa manusia =
menjadi barometer atau pedoman usaha dan keberhasilan kita. Dengan kata =
lain hendaknya kita sendiri senantiasa mengusahakan hidup baik dan berbudi =
pekerti luhur dan kemudian membantu orang lain untuk hidup baik dan berbudi =
pekerti luhur. Untuk itu kita perlu `meninggalkan perahu dan orangtua' kita =
artinya melepaskan diri dari ketergantungan pada aneka macam jenis harta =
benda maupun orangtua kita masing-masing. Dengan jiwa lepas bebas kita =
ikuti kehendak Tuhan kapanpun dan dimanapun, kita tinggalkan cara hidup dan =
cara bertindak yang hanya mengikuti selera pribadi atau kemauan sendiri. =
Hendaknya kita juga siap sedia untuk diutus kemanapun dan dimanapun, =
lebih-lebih dimana semakin banyak jiwa manusia dapat diselamatkan.=20
=C2=95 "Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak =
percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka =
tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika =
tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat =
memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa =
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Rm 10:14-15). "Betapa =
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik", inilah kiranya yang =
baik kita renungkan atau refleksikan. Sebagai umat beriman kita dipanggil =
untuk menjadi pembawa kabar baik, sehingga dimanapun berada atau kemanapun =
pergi kita senantiasa membawa kabar baik, terdengar dan tersiarkan segala =
sesuatu yang baik. Memang untuk itu kita sendiri harus senantiasa dalam =
keadaan baik serta suka berbuat baik kepada siapapun dan dimanapun tanpa =
pandang bulu. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku universal, kapan =
saja dan dimana saja, maka hemat saya yang paling baik adalah keselamatan =
jiwa manusia. Maka baiklah jika kita sungguh mengutamakan dan =
memperjuangkan keselamatan jiwa manusia, hendaknya tidak takut dan tidak =
gentar menghadapi aneka masalah, tantangan dan hambatan, mengingat dan =
memperhatikan bahwa untuk mengusahakan keselamatan jiwa pada masa kini =
sungguh berat karena sikap mental materialistis begitu merasuki banyak =
orang dalam berbagai macam bidang kehidupan bersama di tengah masyarakat. =
Namun percayalah jika kita sungguh berkehendak baik serta mengusahakan apa =
yang baik pasti akan memperoleh dukungan dari banyak orang, karena mereka =
yang berkehendak baik lebih banyak daripada mereka yang berkehendak jahat. =
Tanda baik kita berkehendak baik serta mengusahakan apa yang baik antara =
lain cukup banyak orang tergerak untuk mendekat dan bersahabat dengan kita, =
karena cara hidup dan cara bertindak kita sungguh menarik, mempesona serta =
memikat. Marilah kita saling membantu dan mendukung agar semakin banyak =
orang semakin percaya kepada Tuhan, semakin beriman, semakin =
mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dalam cara hidup dan cara =
bertindak setiap hari.=20

"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan =
tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan =
pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara =
mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan =
perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk =
matahari" (Mzm 19:2-5)=20

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/7 <askop.gideon.askop@blogger.com>
Subject: Kepompong
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:52:12 +0700
Message-ID: <qFFHP50v3RTk.KdRqDpQ2@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

Kepompong

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang
kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu =
itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil =
itu.

Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya
dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah =
gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.

Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai
tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut.

Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada
suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu
menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan
berjalannya waktu.

Semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak
di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia
tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah =
bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu =
untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari =
tubuh kupu-kupu itu ke dalam
sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia =
memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika =
Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. =
Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak akan =
pernah dapat "terbang".

Mungkin kita perlu mengatakan :

Saya memohon Kekuatan ...=20
Dan Tuhan memberi saya kesulitan-
kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan ...=20
Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon Kemakmuran ...=20
Dan Tuhan memberi saya Otak dan
Tenaga untuk bekerja.

Saya memohon Keteguhan hati ...=20
Dan Tuhan memberi saya Bahaya
untuk diatasi.

Saya memohon Cinta ...=20
Dan Tuhan memberi saya orang-orang
bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati ...=20
Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.

Saya tidak memperoleh yg saya inginkan, saya tidak mendapatkan
segala yang saya butuhkan.

Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan =
memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak =
mengerti/mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, kenyataannya =
itulah yang terbaik untuk kita.

Berserahlah senantiasa.

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/1 <dion.gideon.dion@blogger.com>
Subject: Rumania: Richard Wurmbrand
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:51:52 +0700
Message-ID: <3TlWKrZBQjzG.BhpJFcP5@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

RUMANIA: RICHARD WURMBRAND

"Saya mengagumi orang-orang Komunis." Kalimat itu kelihatannya aneh
keluar dari seorang pendeta yang telah menghabiskan empat belas
tahun di penjara Komunis. Namun Richard Wurmbrand tulus saat
mengatakan kalimat itu.

"Banyak orang Komunis rela mati untuk membela Utopia [sistem sosial
politik yang sempurna yang hanya ada di bayangan (khayalan) dan
sulit atau tidak mungkin diwujudkan dalam kenyataan, Red.] mereka.
Dibanding beberapa orang yang saya jumpai di gereja, mereka lebih
berkomitmen sampai usaha yang penghabisan."

Dalam setiap orang yang memusuhinya, Richard Wurmbrand melihat
seorang yang berpotensi menjadi seorang Kristen dan temannya. =
Dengan
mengasihi lawan-lawannya, ia tidak hanya melihat banyak orang =
datang
untuk mengenal Kristus, namun juga meningkatkan peluang-peluangnya
untuk bersaksi.

"Ketika mereka memanggil saya 'Yahudi kotor' dan memberitahu setiap
orang untuk tidak membaca buku saya, orang-orang segera keluar =
untuk
melihat apa yang akan dikatakan oleh 'Yahudi kotor' ini," katanya
sambil tertawa kecil. "Saya menyambut siapa pun yang telah melawan
saya. Orang lain tidak selalu tertarik pada apa yang Anda katakan.
Anda perlu menantang mereka pada Kebenaran sebelum Anda membagikan
iman Anda. Untuk melakukan hal ini Anda harus mengerti dari mana
mereka datang dan bisa berbicara dengan pintar. Namun kita juga
harus ingat untuk selalu berbicara dalam kasih."

Kalimat-kalimat Richard Wurmbrand bukanlah kalimat-kalimat idealis
yang tidak ia jalankan. Ia dan istrinya, Sabina, pernah menyambut
seorang prajurit Nazi dalam rumah mereka. Ia dulunya bekerja di =
kamp
konsentrasi terkenal yang menjadi tempat semua anggota keluarga
Sabina dibunuh. Ketika prajurit itu melihat pengampunan dan kasih
mereka baginya, ia dimenangkan bagi Kerajaan Tuhan.

(Catatan: Pernyataan-pernyataan ini dibuat dalam salah satu
wawancara dengan Richard Wurmbrand sesaat sebelum ia meninggal pada
bulan Februari 2001 yang lalu.)

Yesus mengajar kita bahwa orang lain akan mengenali iman kita
melalui kasih kita terutama saat kasih itu muncul menghadapi
penentangan. Bagaimana kita memperlakukan musuh-musuh kita sama
pentingnya dengan bagaimana kita memperlakukan mereka dalam =
keluarga
Kristen kita sendiri. Pada kenyataannya, tanggapan kita pada kritik
seringkali menimbulkan pernyataan yang lebih hebat bagi Kekristenan
daripada contoh lainnya. Saat orang-orang percaya mempraktikkan
prinsip iman Kristen yang penuh kuasa ini, mereka membedakan diri
mereka sendiri dari dunia. Tanggapan yang wajar terhadap =
penentangan
adalah menolaknya atau membalasnya. Namun sebaliknya, orang-orang
percaya berupaya memahami mereka, bukan menentangnya. Penentangan,
jika ditempatkan pada cara pandang yang benar, seharusnya diterima
sebagai peluang untuk melatih iman dan meneladani perintah-perintah
Kristus.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Devosi Total
Judul asli buku: Extreme Devotion
Penulis: The Voice of the Martyrs
Penerjemah: Fintawati Raharjo, Irwan Haryanto
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2005
Halaman: 18
______________________________________________________________________

Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan
orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima
hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta
yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. (Ibrani 10:34)
< http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+10:34 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

1. Doakan saudara seiman kita yang rela dipenjara dan mengalami
berbagai tekanan untuk membela Kekristenan dalam pelayanan
mereka.

2. Doakan agar Tuhan memampukan setiap orang percaya untuk
mempraktikkan prinsip iman Kristen dengan menunjukkan kasih
kepada setiap orang, sekalipun mengalami penentangan.

3. Doakan setiap orang percaya agar mampu memandang segala sesuatu
dengan cara pandang yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
__________________________________________

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/6 <deageanice.askopgideon@blogger.com>
Subject: BERSYUKUR SAAT KECOPETAN
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:51:44 +0700
Message-ID: <vHNyN6sZ87QH.hbKdQ6MV@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

BERSYUKUR SAAT KECOPETAN

Matthew Henry, penelaah Alkitab dan penulis buku klasik,
Commentary on the Whole Bible, suatu hari mengalami kejadian naas.
Beberapa pencopet menyerangnya dan merampas dompetnya. Lalu ia
menulis kata-kata berikut di dalam buku hariannya: "Saya bersyukur
karena: pertama, saya tidak pernah kecopetan sebelumnya; kedua,
meskipun mereka mengambil dompet saya, mereka tidak mengambil =
nyawa
saya; ketiga, meskipun mereka mengambil semua uang di dompet saya,
jumlahnya tidak banyak; keempat, saya orang yang kecopetan, bukan
saya yang mencopet."

Rasul Paulus mendorong kita untuk mengucap syukur senantiasa dan
atas segala sesuatu. Itu berarti kita perlu mengucap syukur di
sepanjang hidup kita dan untuk apa saja yang kita alami. Kita =
bukan
hanya mengucap syukur atas berkat rohani dan kehidupan kekal yang
Tuhan anugerahkan, melainkan juga atas pemeliharaan-Nya hari demi
hari. Bukan hanya atas keadaan baik yang kita alami, melainkan =
juga
atas penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi untuk membentuk =
karakter
kita. Dan, bukan hanya atas apa yang terjadi pada kita, melainkan
juga atas kemurahan Tuhan pada orang lain.

Ketika keadaan buruk menimpa kita, seperti dialami Matthew Henry,
kita mungkin merasa sulit untuk mengucap syukur. Alih-alih
menggerutu dan bersungut-sungut, kita dapat belajar melihat sisi
cerah dari setiap keadaan, bahkan dari suatu pengalaman buruk. =
Kita
mengucap syukur karena di tengah masalah itu Tuhan justru memberi
kita kekuatan untuk menghadapinya dan menggunakan masalah itu demi
meneguhkan karakter kita --ARS

UCAPAN SYUKUR BUKAN HANYA KEBAJIKAN YANG PALING AGUNG
MELAINKAN JUGA SUMBER DARI SELURUH KEBAJIKAN LAIN-CICERO


Efesus 5:15-21

15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu =
hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat.
17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan.
18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur =
menimbulkan
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur,
kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan
kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam =
takut
akan Kristus.


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ =
YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

0 ;A.A.A.-D/7 <askop.gideon.askop@blogger.com>
Subject: Menghakimi Dengan Adil
Date: Tue, 30 Nov 2010 18:51:18 +0700
Message-ID: <Cvw8MWcxZ1Hf.CKnxzLkt@smtp.mail.Yahoo.co.id>
X-Mailer: EPOC Email Version 2.10
MIME-Version: 1.0
Content-Language: i-default
Content-Type: text/plain; charset=UTF-8
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable

Menghakimi Dengan Adil

Matius 7: 1-5

7:1. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan =

dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan =
kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok =
di=20
dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku =
mengeluarkan=20
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau =
akan=20
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata =
saudaramu."


Mau tidak mau, menyuarakan kebenaran yang murni berarti berbenturan dengan =

ajaran yang melawan kebenaran Alkitab. Saat itu terjadi, tak jarang kita =

mendengar orang menentang dengan berkata, =E2=80=9CSaudara tidak punya hak =
menghakimi=20
kami. Dalam Mat. 7:1, Tuhan Yesus juga melarang orang menghakimi. Ia tidak =

menghakimi siapa pun.=E2=80=9D Anehnya, kalau Tuhan Yesus melarang orang =
menghakimi sama=20
sekali, mengapa masih di pasal yang sama (ay. 22=E2=80=9323) Ia sendiri =
menghakimi?

Kita harus tahu, bahwa penghakiman yang dilarang Tuhan adalah penghakiman =
yang=20
tidak adil. Tidak adil berarti dua hal. Pertama, tidak menggunakan ukuran =
yang=20
benar. Memang manusia pada umumnya menghakimi orang lain dari apa yang =
tampak,=20
sebab kita tidak tahu apa yang ada di hati orang lain. Dan seperti contoh =

konkret orang Farisi, tidak jarang orang sengaja mengekspos kesalahan orang =

lain, sehingga ia terlihat baik (Luk. 18:9=E2=80=9314). Tuhan =
memperingatkan bahwa itu=20
keliru, dan apa yang kita tabur akan kita tuai (ay. 2).

Kedua, munafik. Maksudnya, kita mengatakan orang lain bersalah, padahal =
kita=20
sendiri tidak sadar bahwa kesalahan yang sama ada dalam diri kita (ay. =
3=E2=80=935).=20
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk melihat ke dalam diri kita sendiri dulu, =
agar=20
kita bertobat terlebih dahulu. Setelah bertobat dan memperbaiki diri kita =

sendiri, maka kita dapat membantu orang lain memperbaiki kesalahan =
mereka.

Maka menghakimi dengan adil bukanlah sesuatu yang dilarang, sebab Tuhan =
Yesus=20
sendiri mengatakan, =E2=80=9CJanganlah menghakimi menurut apa yang tampak, =
tetapi=20
hakimilah dengan adil.=E2=80=9D (Yoh. 7:24). Seperti apakah menghakimi yang =
adil itu? Ia=20
menjelaskannya dalam Yoh. 5:30, =E2=80=9CAku menghakimi sesuai dengan apa =
yang Aku=20
dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku =
sendiri,=20
melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.=E2=80=9D

Berarti menghakimi dengan adil hanya dapat dilakukan jika kita menuruti =
kehendak=20
Allah, yang hanya dapat ditemukan di Alkitab. Jika kita memahami Firman =
Tuhan,=20
maka kita menghakimi bukan berdasarkan pemahaman akali belaka, selera suka =
dan=20
tidak suka, atau sekadar apa yang tampak, melainkan seperti dalam pikiran =
dan=20
perasaan Kristus, standarnya ialah kesesuaian dengan kehendak Allah.

Teruslah berpegang kepada Firman yang murni dan jangan takut menyingkapkan =
dosa=20
dan kepalsuan, dengan motivasi yang benar agar jiwa-jiwa yang terhilang =
dapat=20
diselamatkan. Tuhan Yesus telah menunjukkan bahwa jika kita mengikuti =
jalan-Nya=20
yang benar, maka kita dapat menghakimi dengan adil.


Menghakimi dengan adil adalah yang sesuai dengan kehendak Allah.


http://virtuenotes.blogspot.com/

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Jumat, 26 November 2010

Hendaklah kamu juga siap sedia...

"Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

Menghadapi apa saja yang baru pada umumnya orang bergairah dan penuh pengharapan. Pasangan suami-isteri yang baru saja saling berjanji untuk hidup bersama kiranya memiliki segudang harapan, antara lain semakin saling mengasihi serta kelahiran anak sebagai anugerah Tuhan; pelajar atau mahasiswa baru berhadap sukses dalam belajar, pegawai baru berharap sukses di dalam kerja, pejabat baru berharap sukses dalam melayani, dst… Hari ini kita memasuki Tahun Baru Liturgi, masa Adven, dimana kurang lebih empat minggu kita diajak mempersiapkan diri dalam rangka menyambut kedatangan atau kelahiran Penyelamat Dunia, Allah yang memenuhi janjiNya untuk memperbaharui dunia seisinya. Memasuki Tahun Baru Liturgi ini kita diharapkan bergairah dan penuh pengharapan, sebagaimana dipesankan dalam Warta Gembira hari ini, maka baiklah kita renungkan pesan tersebut.

"Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Mat 24:44)
Kedatangan Anak Manusia kiranya dapat diartikan `Hari Kelahiran Penyelamat Dunia' alias pesta Natal atau saat kita dipanggil Tuhan alias meninggal dunia. Hari pesta Natal kiranya dapat kita duga karena telah ditentukan jauh sebelumnya, namun kapan kita dipanggil Tuhan alias meninggal dunia kiranya sebagai umat beriman kita tidak tahu, maka baiklah `kedatangan Anak Manusia' kita fahami ketika kita dipanggil Tuhan. Maka marilah kita senantiasa dalam keadaan siap sedia untuk dipanggil Tuhan serta berharap hidup mulia selama-lamanya di sorga.

Orang yang `siap sedia' pada umumnya dalam keadaan sehat wal'afiat, segar bugar baik secara jasmani maupun rohani, phisik maupun spiritual, menarik, mempesona dan memikat. Orang yang `siap sedia' juga dalam keadaan bersih alias suci serta dengan jiwa besar dan hati rela berkorban untuk mempersembahkan diri terhadap panggilan Tuhan dalam pelayanan kepada sesamanya. Maka marilah memasuki masa Adven ini kita mawas diri sejauh mana kita dalam keadaan siap siaga atau siap sedia untuk menanggapi panggilan Tuhan, entah itu berarti meninggal dunia atau melakukan sesuatu sesuai dengan kehendakNya. Sebagai bantuan untuk mawas diri saya angkat beberapa hal sebagai berikut:
• Panggilan sebagai ciptaan Tuhan: kita diciptakan oleh Tuhan sebagai gambar atau citraNya, artinya melalui cara hidup dan cara bertindak kita orang dapat melihat Tuhan yang hidup dan berkarya. Sebagai gambar atau citra Tuhan kita senantiasa melakukan apa yang baik dan menyelamatkan, lebih-lebih dan terutama bagi kebaikan atau keselamatan jiwa, dengan demikian semakin tambah usia atau berpengalaman dalam hidup berarti kita semakin beriman, semakin mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan melalui cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari.
• Panggilan sebagai orang yang telah dibaptis atau beriman kepada Yesus Kristus: ketika dibaptis kita berjanji untuk hanya mau mengabdi Tuhan saja serta menolak semua godaan setan, dengan kata lain kita berjanji untuk hidup baik dan berbudi pekerti luhur, meneladan cara hidup dan cara bertindak Yesus serta melaksanakan sabda-sabdaNya. Cara hidup dan cara bertindak kita seperti yang dihayati oleh jemaat purba, yaitu bahwa "kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah" (Kis 4:32-33).
Dari dua jati diri kita masing-masing tersebut baiklah kita sungguh mawas diri dan jika kita belum atau tidak setia pada panggilan kita baiklah kita mempersiapkan diri untuk mohon kasih pengampunan Tuhan dengan menerima Sakramen Tobat sebelum mengenangkan kedatangan Tuhan, Penyelamat Dunia, di hari Natal yang akan datang.

"Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati" (Rm 13: 12-13)
Sapaan atau peringatan Paulus kepada di Roma di atas ini kiranya baik menjadi permenungan atau refleksi kita dalam memasuki Adven atau Tahun Baru Liturgi. Kita diingatkan untuk `meninggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang: hidup sopan, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, percabulan, hawa nafsu, perselisihan dan iri hati". Maka baiklah secara sederhana saya kembangkan peringatan Paulus tersebut sebagai bantuan untuk mawas diri bagi kita semua:
• Meninggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan. Berbagai bentuk perbuatan kegelapan yang harus kita tinggalkan dengan jelas dikatakan oleh Paulus, yaitu: pesta pora, kemabukan, percabulan, perselisihan dan iri hati. Berbagai bencana alam telah menimbulkan penderitaan bagi banyak orang di negeri kita ini, maka ajakan untuk tidak berpesta pora serta bermabuk-mabukan kiranya sungguh mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebar-luaskan dalam kehidupan bersama kita masa kini. Kami berharap para pejabat, petinggi atau orang-orang kaya dapat menjadi teladan dalam meninggalkan pesta pora dan mabuk-mabukan di masa adven ini. Perbuatan cabul rasanya sungguh marak terjadi di sana-sini, entah itu dilakukan secara pribadi atau dengan orang lain, karena dorongan nafsu seksual yang tak terkendalikan. Hendaknya para orangtua serta pendidik atau guru dapat menjadi teladan dalam meninggalkan perbuatan cabul bagi anak-anak atau para peserta didik. Perbuatan iri hati yang berkembang menjadi perselisihan kiranya juga masih marak di sana-sini, entah itu terjadi secara pribadi atau kelompok/golongan/organisasi. Iri hati memang dapat mengarah ke kematian, maka baiklah kita tinggalkan aneka bentuk iri hati dalam diri kita masing-masing.
• Mengenakan perlengkapan senjata perang. Perlengkapan senjata perang yang diingatkan oleh Paulus adalah hidup sopan. Sopan antara lain berarti menghadirkan diri sedemikian rupa sehingga tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk berdosa atau melakukan kejahatan, dengan kata lain sopan berarti menghargai dan menjunjung tinggi harkat martabat manusia alias tidak melecehkan atau merendahkan yang lain. Cara berpakaian sopan merupakan salah satu bentuk penghayatan yang kiranya baik kita hayati, maka kami berharap hendaknya jangan berpakaian sedemikian rupa sehingga merangsang oleh lain untuk berpikiran jahat serta kemudian melakukan kejahatan. Berkata-kata sopan juga merupakan cara hidup yang baik kita lakukan. Cara berpakaian maupun berkata-kata hemat saya mencerminkan pribadi orang yang bersangkutan alias cermin dari hati, apa yang menjadi perhatian dalam hidupnya. Sopan santun hendaknya sedini mungkin dididikkan atau dibiasakan pada anak-anak di dalam keluarga dengan teladan konkret dari orangtua serta kemudian dikembangkan dan diperdalam di sekolah-sekolah.

"Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem. ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN, untuk bersyukur kepada nama TUHAN sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!" (Mzm 122:1-2.4-7)

Daging Dan Roh

Daging Dan Roh

Roma 7: 13–20

7:13 Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali
tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang
baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih
nyata lagi keadaannya sebagai dosa.
7:14. Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat
daging, terjual di bawah kuasa dosa.
7:15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku
kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
7:16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa
hukum Taurat itu baik.
7:17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di
dalam aku.
7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia,
tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi
bukan hal berbuat apa yang baik.
7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat,
melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
7:20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku
yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.


Dalam kehidupan manusia, pikiran, perasaan dan kehendak dalam jiwa berbeda
dengan pikiran, perasaan dan kehendak dalam roh manusia. Pikiran, perasaan dan
kehendak jiwa adalah hasil dari masukan, input, atau stimulus yang didengar dan
yang dilihat orang dari dunia sekitarnya. Itu sangat dipengaruhi oleh kedagingan
yang telah terjual di bawah hukum dosa untuk selanjutnya dimasukkan ke jiwa;
sementara pikiran, perasaan dan kehendak roh adalah sesuatu yang sudah melekat
dengan Allah, sesuai dengan pikiran, perasaan dan kehendak Allah.

Akibat jatuh dalam dosa, manusia terjual di bawah kuasa dosa (Rm. 7:14). Pikiran
dan perasaan roh seperti tidur, lemah atau bisa dikatakan mati, karena tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Roh itu berniat baik, tetapi daging lemah (Mat.
26:41). Roh berkehendak melakukan kehendak Bapa, tetapi daging sudah terjual
dibawah hukum dosa. Inilah yang tidak disadari oleh Adam. Setelah ia tahu apa
yang baik dan jahat, ia tidak melakukan apa yang baik sesuai dengan kesucian
Tuhan. Roh manusia tidak mampu mendominasi atau menguasai jiwa, padahal
semestinya roh manusialah yang mendominasi jiwa, sehingga manusia hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian manusia tidak mungkin bisa berkenan
kepada Allah, karena telah hidup menurut daging.

Yang dimaksud dengan tidak berkenan kepada Allah adalah tidak memenuhi tuntutan
kesempurnaan sesuai dengan standar semula, yaitu manusia segambar dan serupa
dengan Allah. Kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan manusia mati,
artinya terpisah dari Tuhan; secara fisik, manusia bisa mati, dan tidak mampu
hidup dikendalikan oleh rohnya. Manusia terjual di bawah kuasa dosa.
Bagaimanapun, manusia tidak akan mampu melakukan kehendak Tuhan yaitu apa yang
baik, yang berkenan dan yang sempurna. Kebaikan manusia terbatas.

Keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus memberi kemungkinan pikiran dan perasaan
roh menguasai jiwa manusia kembali. Lalu jiwa yang dikuasai roh ini
mengendalikan seluruh kehidupan. Keselamatan adalah usaha Tuhan mengembalikan
manusia kepada rancangan-Nya, artinya agar roh manusia kembali mendominasi
kehidupan untuk mengerti dan melakukan apa baik, yang berkenan dan yang sempurna
di hadapan-Nya. Dalam hal ini orang percaya dipanggil untuk sempurna. Inilah
panggilan untuk hidup menurut roh, bukan menurut daging.


Kita dipanggil untuk diselamatkan, agar roh kembali mendominasi kehidupan kita

"Berjagalah senantiasa sambil berdoa"

"Berjagalah senantiasa sambil berdoa"
(Why 22:1-7; Luk 21:34-36)

"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Luk 21:34-26), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
• Hari ini adalah hari terakhir tahun Liturgy, dan besok kita mulai memasuki Tahun Baru Liturgy, masa adven, masa yang ditandai dengan keutamaan harapan untuk menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Dalam pergantian tahun Liturgy ini kita diingatkan agar "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia". "Tahan berdiri di hadapan Anak Manusia" kiranya dapat difahami sebagai saat kita dipanggil Tuhan atau akan meninggal dunia, yang dapat terjadi sewaktu-waktu, kapan saja dan dimana saja. Apakah pada menit-menit atau detik-detik terakhir hidup kita, menjelang meninggal dunia, kita begitu gelisah atau dengan tenang pasrah diri kepada Yang Ilahi. Kiranya kita semua mendambakan ketika dipanggil Tuhan tidak melawan atau gelisah, melainkan kita sambut dengan gairah, senyum dan rendah hati karena akan menerima anugerah hidup mulia selamanya di sorga bersama Allah Pencipta. Agar dapat terjadi demikian kita diharapkan senantiasa dalam keadaan berjaga-jaga sambil berdoa. Maka baiklah kita senantiasa hidup baik dan berbudi pekerti luhur seraya berdoa, sesuai dengan dambaan dan kerinduan kita masing-masing. Hidup baik/berbudi pekerti luhur dan berdoa hemat saya bagaikan mata uang bermuka dua, dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan; ada timbal balik saling meneguhkan dan memperdalam. Pendoa pada umumnya hidup baik dan berbudi pekerti luhur, sebaliknya orang baik dan berbudi pekerti luhur tak pernah melupakan hidup doa. Berdoa antara lain berarti berkomunikasi dengan Tuhan dan karena Tuhan maha segalanya, maka mau tak mau kita akan dikuasai atau dirajai olehNya, sehingga hidup dan bertindak sesuai dengan kehendakNya kapanpun dan dimanapun.
• "Malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya" (Why 22:5). Kutipan ini adalah gambaran hidup mulia selama-lamanya di sorga setelah kita dipanggil Tuhan alias meninggal dunia. Apa yang akan terjadi tersebut kiranya dapat kita siapkan selama hidup di dunia, atau bahkan dapat mencicipinya selama hidup di dunia ini. Untuk itu kita diharapkan senantiasa berjaga-jaga sambil berdoa. Apakah setelah selama satu tahun kita mengarungi hidup dan panggilan, kita juga semakin dalam keadaan `berjaga-jaga sambil berdoa'? Dengan kata lain apakah kita semakin rendah hati? Rendah hati merupakan keutamaan dasar yang harus kita mohon dari Tuhan serta usahakan dalam hidup sehari-hari. "Rendah hati adalah sikap dan perilaku yang tidak suka menonjolkan dan menomorsatukan diri, yaitu dengan menenggang perasaan orang lain. Meskipun pada kenyataannya lebih dari orang lain, ia dapat menahan diri untuk tidak menonjolkan dirinya" (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 24). Orang yang rendah hati berarti juga siap sedia setiap saat untuk melakukan kehendak Tuhan alias ajakan untuk berbuat baik dan berbudi pekerti luhur. Orang yang rendah hati juga dirajai atau dikuasai oleh Tuhan dan dengan demikian juga berpartisipasi dalam `pemerintahanNya sebagai raja sampai selama-lamanya'. Raja yang rendah hati, yaitu yang siap sedia untuk disalibkan, artinya mempersembahkan seluruh hidup atau pribadinya kepada Tuhan melalui saudara-saudarinya. Semoga di akhir tahun Liturgy ini kita sungguh semakin mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan , sehingga sewaktu-waktu dipanggil Tuhan kita tidak gelisah atau melawan, melainkan gembira dan ceria penuh pasrah diri. Kita ucapkan `Selamat tinggal cara hidup lama yang hanya mengikuti keinginan atau kemauan sendiri, selamat menempuh hidup baru sesuai dengan kehendak Yang Ilahi'

"Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah. Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunung pun kepunyaan-Nya. Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya." (Mzm 95:1-5)

Langit dan bumi segera berlalu...

"Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataanKu tidak akan berlalu"
(Why 20: 1-4.11-21:2: Luk 21:29-33)

"Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Luk 21:29-33), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
• "Gedung gereja, gedung sekolah katolik dll. dibakar tidak apa-apa, karena hatiku pun terbakar untuk mencinta", demikian kurang lebih reaksi seorang tokoh dewan paroki Situbondo ketika terjadi pembakaran gedung gereja dan sekolah katolik. Reaksi ini sungguh merupakan cermin orang yang beriman sejati, yang hidup dan bertindak sesuai kehendak Yang Ilahi/Tuhan, lebih mengutamakan keselamatan jiwa manusia daripada aneka jenis harta benda duniawi. "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu", demikian sabda Yesus. Sabda ini kiranya mengingatkan kita semua akan arti dan pentingnya sabda Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci maupun charisma pendiri Lembaga Hidup Bakti. Kitab Suci yang ditulis ratusan tahun yang lalu sampai kini masih up to date , demikian pula charisma para pendiri Lembaga Hidup Bakti, yang memang juga bersumber dari Kitab Suci. Maka dengan ini kami mengajak anda sekalian untuk tidak pernah melupakan sabda Tuhan dalam hidup sehari-hari. Maaf, apa yang saya kutipkan dan refleksikan setiap hari adalah dari Kitab Suci, maka dengan rendah hati saya rela jika apa yang saya kutip dan refleksikan secara sederhana setiap hari dapat dibacakan entah untuk diri sendiri atau bersama orang lain, dengan harapan agar kita semakin hidup dan bertindak sesuai sabda/kehendak Tuhan. Tulisan saya akan disebar-luaskan ke mana-mana silahkan. Marilah meneladan Yesus yang kedatanganNya untuk melakukan kehendak Allah, sebagaimana disabdakanNya:"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."(Yoh 4:34).
• "Setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu" (Why 20:15). "Tertulis di dalam kitab kehidupan" berarti hidup suci, baik dan berbudi pekerti luhur, sehingga dalam situasi dan kondisi apapun, baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit, tetap hidup bergairah, gembira dan dinamis, karena Tuhan senantiasa hidup dan berkarya dalam dirinya. Maka baiklah saya mengajak dan mengingatkan kita semua yang telah dibaptis serta mengenakan nama baptis dalam nama diri kita masing-masing. Nama baptis tidak hanya untuk dibanggakan saja atau sekedar formalitas, namun hendaknya sungguh bermakna. Dengan menambah nama baptis pada nama kita masing-masing, santa atau santo, kita diharapkan hidup dan bertindak meneladan cara hidup dan cara bertindak santo atau santa yang menjadi nama baptis atau pelindung kita. Para santo dan santa hemat saya sungguh dijiwai oleh sabda Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak mereka selama hidup di dunia ini, antara mereka tergerak dan tersentuh oleh satu dua ayat atau kata-kata yang tertulis di dalam Kitab Suci. Demikian pula para uskup juga mengambil kata-kata dari Kitab Suci sebagai motto pelayanan mereka, para imam, bruder atau suster ketika ditahbiskan atau kaul akhir juga menuliskan motto dari Kitab Suci sebagai acuan cara hidup dan cara bertindaknya, dst.. , tak ketinggalan pula para penganten baru ketika saling berjanji untuk menjadi suami-isteri juga mengambil motto hidup bersama dari Kitab Suci. Marilah kita kenangkan dan kenali riwayat santo atau santa pelindung kita masing-masing seraya membaca dan merenungkan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci setiap hari. Marilah dengan rendah hati serta bantuan rahmat Tuhan kita berusaha agar nama-nama kita masing-masing tercatat di dalam `kitab kehidupan', dalam kondisi dan situasi apapun, kapanpun dan dimanapun kita tetap beriman, bergairah, bergembira dan dinamis karena Tuhan senantiasa menyertai dan menjiwai kita. Marilah kita resapkan dan hayati bahwa "langit dan bumi akan berlalu, tetapi Sabda Tuhan tidak akan berlalu"

"Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!" (Mzm 84:3-6) .

Mama Papa ma'afkan Dita

MAMA PAPA MA'AFKAN DITA

Seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun.
Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampakjelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imajinasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" .... Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar... Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah marah tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar ituayahhh.. cantik ... kan !" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ketelapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya.
Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu,pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air.. Lalu sipembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua belah tangan sianak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!"jawab bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya.
Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam,Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu.Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawake klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sudah serius.
Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut..."Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku kebawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan.
Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian kewajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis.
Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayahpukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris. "Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akanmengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?... Bagaimana Dita mau bermain nanti?.... Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, "katanya berulang-ulang.
Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun hal itu telah yg terjadi, nasi sudah jadi bubur.
Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf...

Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi..., Namun...., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Sangat patut jadi renungan...

HIDUP BUKAN SANDIWARA

HIDUP BUKAN SANDIWARA

Ketika membaca koran-koran nasional, kita kerap menjumpai
kisah-kisah bagaimana para politisi berusaha semaksimal mungkin
membuat citra yang baik di mata masyarakat. Mereka tidak segan-segan
mengeluarkan biaya yang besar, terutama dalam masa kampanye, bahkan
mengundang konsultan-konsultan asing untuk membuat pencitraan yang
profesional. Tujuannya tentu saja untuk memberikan persepsi yang
baik-baik tentang diri mereka kepada masyarakat, tetapi
menyembunyikan atau menyamarkan semua hal yang buruk-buruk.

Demikian juga pada zaman Tuhan Yesus, orang Farisi dan ahli Taurat
sangat mementingkan pencitraan mereka di mata masyarakat. Mereka
menonjolkan kehidupan beragama mereka dan tidak segan-segan
mempertontonkannya kepada publik. Mereka melakukan itu karena mereka
membutuhkan status dan penghormatan dari masyarakat. Status mereka
itulah yang juga memberi mereka kuasa untuk memanipulasi masyarakat.

Yesus tidak segan membongkar kemunafikan mereka dan mengingatkan
bahwa sesungguhnya kita hanya butuh pencitraan di mata Tuhan, yang
melihat segalanya. Apa pun yang kita lakukan adalah untuk Tuhan dan
bukan untuk dipertontonkan kepada orang lain. Dengan demikian kita
tidak akan kecewa, bahkan kalaupun perbuatan baik atau jerih
pelayanan kita tidak dihargai atau dilihat orang lain.

Dulu, ada sebuah lagu yang kurang lebih berkata bahwa hidup ini
hanya "panggung sandiwara". Namun, tidak demikian untuk kita.
Sebagai anak Tuhan, kita tak perlu membuat-buat pencitraan untuk
memperoleh penghargaan manusia. Sebab penghargaan kita adalah dari
Allah sendiri --HSL

HIDUP KITA BUKAN PANGGUNG SANDIWARA
DI MANA KITA BISA MENYEMBUNYIKAN HIDUP KITA YANG SEJUJURNYA


Matius 6:1-6

1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan
orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak
beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau
mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di
rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat
upahnya.
3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan
kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang
munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya
mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.
6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu.

e-RH(c) +++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Kemerdekaan Oleh Hukum Roh

Kemerdekaan Oleh Hukum Roh

Roma 8: 1-6

8:1. Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam
Kristus Yesus.
8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum
dosa dan hukum maut.
8:3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh
daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
8:4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup
menurut daging, tetapi menurut Roh.
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging;
mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera.


Perubahan untuk menjadi anak-anak Allah bisa terjadi sebab Roh, yang memberi
hidup telah memerdekakan kita dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut (ay.
2). Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 lebih tepat dan mudah dimengerti: "Sebab
hukum Roh yang memberi hidup telah memerdekakan engkau dalam Kristus Yesus dari
hukum dosa dan hukum maut."

Ternyata dalam kehidupan ini terdapat dua jenis hukum kehidupan dalam diri
manusia, yaitu hukum dosa dan hukum maut. Kedua hukum inilah yang menyebabkan
roh tidak mampu menguasai seluruh kehidupan manusia, dan manusia tidak mampu
melakukan kehendak Bapa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia terjual
di bawah hukum dosa, artinya manusia terkunci tidak mampu lagi melakukan
kehendak roh seperti rancangan semula.

Tetapi syukurlah ada hukum yang lain, yaitu hukum Roh yang menghidupkan di dalam
atau melalui Kristus. Hukum Roh ini baru ada setelah Tuhan Yesus membuktikan
bahwa Ia mampu mengalahkan dosa dalam daging-Nya (ay. 3). Ia taat, menuruti
kehendak Allah dalam daging-Nya dan berhasil. Dengan demikian Ia dapat
membatalkan hukum dosa dan hukum maut. Sejak itu, manusia dimungkinkan untuk
melakukan kehendak Allah, atau hidup menurut Roh.

Pembebasan manusia atas hukum dosa dan hukum maut dilakukan apabila ada seorang
manusia yang dapat hidup menurut kehendak Roh. Tuhan Yesuslah yang melakukannya.
Ialah yang menciptakan hukum Roh yang menghidupkan. Berkenaan dengan hal ini,
Rasul Paulus menulis pula, "Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam
persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu
kedatangan-Nya." (1Kor 15:22–23).

Adam pertama menjadi makhluk yang hidup, tetapi Adam yang terakhir—Yesus
Kristus—menjadi roh yang menghidupkan (1Kor. 15:45). Dengan demikian, kita yang
menjadi milik-Nya dan tinggal di dalam-Nya sama sekali tidak akan dihukum (ay.
1) sebab Kristus sudah memerdekakan kita oleh hukum Roh. Tetapi janganlah kabar
baik ini membuat kewaspadaan kita berkurang, sebab syaratnya adalah kita harus
benar-benar menjadi milik-Nya dan tinggal di dalam-Nya.


Kemerdekaan oleh hukum Roh diberikan Tuhan Yesus kepada kita yang tinggal di
dalam-Nya.

ILUSI

ILUSI

Ilusi adalah bayangan yang menipu. Disangka nyata, padahal tidak.
Ada satu ilusi di hidup ini yang begitu dipercaya manusia. Yakni
bahwa seakan-akan manusia bisa "punya" sesuatu. Bukankah manusia
berjuang agar bisa "punya" ini dan itu? Jika belum "punya", ia ingin
"punya". Jika sudah "punya", ia ingin "punya" lebih. Semua iklan
menggelitik "rasa belum punya" kita. Orang yang dianugerahi talenta
untuk berkarya, dibilang "punya" prestasi. Orang yang dikaruniai
anak, mengaku "punya" anak. Orang kaya sering disebut "orang
berpunya". Betulkah manusia bisa benar-benar "punya"?

Perumpamaan Yesus menyingkap kebenaran, sekaligus membongkar
kepalsuan (ilusi). Tokoh "orang kaya" ini menghidupi bayangan semu
seolah-olah ia "punya". Ia dilukiskan sebagai orang yang berdialog
dengan diri sendiri tentang topik "punya". Mulai dari posisi "belum
punya" (ayat 17), "ingin punya" (ayat 18), sampai akhirnya
membayangkan kalau "sudah punya" (ayat 19). Namun, akhir kisahnya
tragis: jiwanya diambil, dan ia tak berdaya! Artinya, sebenarnya ia
tak "punya" apa-apa. Apa yang ada padanya cuma titipan, karunia
Allah. Termasuk jiwanya sendiri, ia tak ikut "punya".

Berlagak "punya", saling menuntut "punyaku, bukan punyamu" adalah
sumber sengketa, termasuk di antara saudara. Seperti orang yang
meminta Yesus menjadi penengah soal warisan di awal perum-pamaan
(ayat 13). Ilusi ini menyesatkan. Padahal Sang Empunya segala
sesuatu adalah Tuhan. Kita hanya pengelola segala milik-Nya yang
dipercayakan: waktu, tenaga, harta, talenta, keturunan.
Ber-syukurlah atasnya. Bekerja keraslah untuknya. Berbagilah
dengannya. Bertanggung jawablah kepada Pemiliknya --PAD

KITA "DATANG" DAN "PERGI" TAK MEMBAWA APA-APA
SEGALANYA HANYA KARUNIA DARI SANG EMPUNYA SEGALA

Ayat Alkitab: Lukas 12:13-21

13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru,
katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan
aku."

14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah
mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"

15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah
terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari
pada kekayaannya itu."

16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan,
kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab
aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil
tanahku.

18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan
aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan
barang-barangku.

19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu
banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada
malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang
telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi
dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Kepemimpinan dari Paulus (II)

KEPEMIMPINAN DARI PAULUS (II)

e-Leadership 83 -- 24/11/2010

DAFTAR ISI
EDITORIAL
ARTIKEL: Rasul Paulus: Pemimpin Modern yang Sangat Hebat
KUTIPAN
JELAJAH BUKU: Manusia Sukses: Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin yang Berhasil
PERISTIWA

==================================**==================================
EDITORIAL

Shalom,

Tidak banyak buku yang memuat tentang biografi kehidupan Rasul
Paulus, kecuali kitab Kisah Para Rasul dan tulisannya sendiri dalam
surat-suratnya. Tidak salah jika Paulus dinobatkan sebagai tokoh
terbesar Perjanjian Baru karena hampir separuh Perjanjian Baru
merupakan karyanya. Selain sebagai tokoh besar yang luar biasa
ternyata Paulus memiliki kemampuan kepemimpinan yang hebat. Pola
kepemimpinan idealnya terwujud dari setiap sikap dan tindakan yang
berfokus pada orientasi pencapaian yang luar biasa.

Rasul Paulus memberikan banyak perhatian untuk membantu mengerti
bahwa kepemimpinan yang sejati tidak berkenaan dengan kedudukan,
kekuasaan, ketenaran, melainkan ketaatan status sebagai
pelayan yang menghasilkan perubahan. Seberapa dalamkah pemahaman
Anda atas kepemimpinan? Kiranya artikel yang telah kami siapkan ini
membantu Anda untuk mengerti memimpin orang lain dengan lebih
efektif dalam mengatasi tantangan untuk menjadi pemimpin yang
berhasil dalam melaksanakan panggilan Allah.

Selamat menyimak. Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi e-Leadership,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
http://lead.sabda.org
http://fb.sabda.org/lead

==================================**==================================
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil
mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:17)
< http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:17 >

==================================**==================================
ARTIKEL

RASUL PAULUS: PEMIMPIN MODERN YANG SANGAT HEBAT

Ada tiga hal yang membuat kepemimpinan Paulus hebat.
1. Dia memunyai pencapaian-pencapaiannya yang hebat sebagai
seorang pemimpin.
2. Dia meraih sesuatu dengan mengelola sumber daya dengan
bijaksana.
3. Dia memelihara nilai-nilai dari para pengikut yang dia
pimpin.

Barangkali tidak ada tokoh dalam sejarah yang memberikan teladan
kepemimpinan yang lebih hebat daripada Rasul Paulus. Kekuatan
kepemimpinan rasul Paulus sungguh tidak ada bandingannya.

Paulus biasanya disebut-sebut sebagai arsitek utama kekristenan.
Pengaruhnya terhadap peradaban Barat tidak dapat disangkal lagi.
Jelas sekali, Paulus tidak akan pernah dapat membayangkan betapa
besarnya pencapaian-pencapaiannya. Barangkali dia akan terkejut
mengetahui bahwa dia telah memberikan model sempurna tentang
kepemimpinan modern kepada para pemimpin abad ke-21. Pada
hakikatnya, kepemimpinan Paulus benar-benar luar biasa -- mungkin
kepemimpinan terhebat yang pernah ada.

Ada tiga kriteria untuk mengukur kepemimpinan:

1. Pencapaian.
Kualitas kepemimpinan dilihat dari pencapaian hal-hal yang hebat.

2. Penggunaan sumber daya secara efektif.
Kepemimpinan yang hebat menggunakan sumber daya dengan sangat
efektif.

3. Pemeliharaan nilai-nilai kelompok.
Nilai-nilai merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok
(contohnya, etika, moral, uang). Kepemimpinan yang berkualitas
melindungi nilai-nilai kelompok yang dipimpin.

Pemahaman Populer Tentang Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu topik yang luas, dan memang sudah
seharusnya demikian, karena kebanyakan pemimpin kita telah membuat
kekacauan yang luar biasa: ekonomi, lingkungan, peperangan,
perawatan kesehatan, pemerintahan yang stagnan, dll.. Jika kita
rindu keluar dari kekacauan yang dibuat oleh pemimpin-pemimpin yang
buruk, maka planet ini sangat membutuhkan kepemimpinan yang hebat
untuk memperbaiki banyak kegagalan dari pemimpin-pemimpin terdahulu.
Akan tetapi, hal ini tidak bisa terwujud kecuali kita mengubah
pandangan kita yang kadaluarsa tentang kepemimpinan.

Sepanjang sejarah, kita mencari dan mengagumi pemimpin-pemimpin
dengan kepribadian, penampilan, dan keahlian-keahlian sosial
tertentu yang dapat menginspirasi kita. Sering kali kita mencari
sesosok "pangeran penunggang kuda" seperti dalam cerita-cerita untuk
memimpin kita. Hal ini memang manusiawi dan sudah menjadi bagian
dari sifat alamiah kita. Akan tetapi, kita tidak dapat mengukur
dengan efektif pemimpin-pemimpin kita hanya berdasarkan kepribadian,
penampilan luar, dan keahlian-keahlian sosial mereka. Ukuran seperti
itu memunyai pengaruh yang sangat buruk bagi kinerja kelompok karena
kriteria tersebut sering kali tidak berhubungan dengan kinerja
pemimpin.

Saat ini, ada banyak seminar, diskusi, serta sesi-sesi pelatihan
kepemimpinan. Semua kegiatan ini memunyai satu persamaan: para
pesertanya tidak memiliki pemahaman kepemimpinan yang jelas, benar
dan diamini oleh semuanya tentang kepemimpinan.

Inilah saatnya bagi kita untuk mengenali dan mengambil pandangan
modern tentang kepemimpinan: definisi kepemimpinan dan hal-hal apa
yang membuat seorang pemimpin menjadi hebat. Dan teladan
kepemimpinan modern terhebat kita adalah Paulus dari Tarsus.

Kepemimpinan Paulus

1. Pencapaian

Paulus melihat bahwa misinya adalah untuk mengabarkan bahwa Yesus
Kristus adalah Anak Allah yang telah bangkit dari mati, dan
mendirikan gereja-gereja berdasarkan doktrin ini. Para sejarawan
sepakat bahwa ketika dia memulai pelayanannya pada sekitar
pertengahan abad pertama, kekristenan adalah agama yang masih
bayi dengan sedikit pengikut saja. Saat ini lebih dari 2 milyar
orang adalah orang Kristen; ini berarti kurang lebih satu dari
tiga orang adalah orang Kristen. Tentu saja ada banyak faktor
yang menyebabkan kekristenan berkembang, tetapi kepemimpinan
Pauluslah yang meletakkan dasar pertumbuhan kekristenan.

2. Penggunaan Sumber Daya Secara Efektif

Paulus hampir tidak memunyai sumber daya apa-apa. Dia bahkan
sering kali bergantung pada kebaikan orang lain untuk mendapatkan
tempat tinggal dan makanan. Hal ini tidak berarti bahwa
asisten-asistennya -- Barnabas, Silas, Timotius, dll. -- bukan
merupakan sumber daya yang berharga. Akan tetapi, dibandingkan
dengan pencapaiannya yang hebat, sumber daya yang dimiliki Paulus
relatif sangat sedikit. Pencapaiannya yang luar biasa dengan
sumber daya yang sedikit menunjukkan kekuatan dari
kepemimpinannya. Paulus membuat malu para pemimpin yang mengelola
banyak sumber daya, tetapi hanya mampu mencapai perkembangan yang
biasa-biasa saja.

3. Perlindungan Nilai-Nilai Kelompok

Setelah penglihatan yang ia terima dalam perjalanannya ke
Damaskus, Paulus menjadi seorang pendamai. Dalam hal ini, dia
mencerminkan nilai-nilai ajaran Yesus dan ajaran Kristen. Paulus
didera, dirajam, dan dipenjarakan, tetapi dia tetap setia dengan
ajaran kekristenan mengenai damai. Dia berhasil menyebarkan
firman kekristenan tanpa melakukak kompromi terhadap
nilai-nilainya.

Bandingkanlah hal ini dengan Paus Urbanus II, orang yang
bertanggung jawab atas Perang Salib pertama. "Tumpukan kepala,
tangan dan kaki dapat ditemukan di jalanan-jalanan kota"
merupakan catatan zaman itu tentang orang-orang Kristen yang
mengambil alih Yerusalem pada tahun 1099.

Barangkali, Anda dapat mendebatnya dari perspektif Kristen:
merebut kota Yerusalem dan membuka jalan bagi peziarah Kristen ke
kota tersebut merupakan pencapaian yang besar. Walaupun demikian,
karena cara untuk mencapai hal ini sangat melanggar nilai-nilai
yang kita percayai, peristiwa ini dipandang sebagai noda dalam
kekristenan; sesuatu yang hingga saat ini masih perlu
dibersihkan. Tidak seperti Urbanus, Paulus melindungi
pengikut-pengikutnya dari tindakan aib yang meninggalkan perasaan
malu yang dalam dan permanen itu.

Pemimpin Modern

Kepemimpinan yang hebat memerlukan keahlian untuk mencapai hal-hal
hebat tanpa menyia-nyiakan sumber daya yang ada dan selalu
melindungi nilai-nilai orang yang dipimpinnya. Tentu saja Paulus
tidak diperlengkapi untuk kepemimpinan abad ke-21, tetapi jika kita
lihat, ada terlalu banyak pemimpin-pemimpin bisnis dan
pegawai-pegawai pemerintahan yang bahkan lebih tidak diperlengkapi
dalam posisi kepemimpinan mereka saat ini.

Entah dalam bisnis, pemerintahan, maupun militer, jika kita ingin
membayangkan bagaimana kepemimpinan yang hebat itu, mari kita
melihat kembali pada dua milenia lalu dan belajar dari Paulus. Dia
memahami dan menerapkan kepemimpinan yang nyata, dan menjadi teladan
yang ideal saat ini.(/Uly)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul asli artikel: The Apostle Paul: A Truly Great Modern Leader
Nama situs: THE VOICE Magazine.com
Penulis: John Roulet
Alamat URL: http://www.thevoicemagazine.com/leadership-
/leadership/the-apostle-paul-a-truly-great-modern-leader.html

==================================**==================================
KUTIPAN

Ketika Anda menyadari bahwa orang lain dapat
membantu Anda bekerja lebih baik
daripada Anda bekerja seorang diri,
hal itu merupakan sebuah langkah besar
dalam perkembangan diri Anda.
(Andrew Carregie)

=================================**===================================
JELAJAH BUKU

Judul buku: Manusia Sukses: Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin yang Berhasil
Penulis: Yakob Tomatala
Penerbit: YT Leadership Foundation, Jakarta 1998
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 152 halaman

Kesuksesan tentu menjadi impian setiap orang. Meskipun ukuran
kesuksesan berbeda-beda, namun pada umumnya kesuksesan identik
dengan materi yang berlimpah, karier yang meningkat, dan reputasi
yang terhormat di masyarakat. Pada dasarnya kesuksesan tentu saja
tidak akan datang sendiri; kita harus memiliki ketetapan hati dan
usaha yang kuat untuk mendapatkannya. Tidak ada kesuksesan tanpa
adanya kerja keras, bahkan perlu pengorbanan tenaga dan pikiran.
Tidak mengherankan jika semua orang berusaha mengejarnya dengan
berbagai cara. Sayangnya, kesuksesan telah diajarkan sebagai sesuatu
yang langka dan hanya untuk segelintir orang saja sehingga kegagalan
telah menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan orang.

Buku yang berjudul "Manusia Sukses" yang ditulis oleh Pdt. Yakub
Tomatala ini sangat tepat bagi Anda yang saat ini bertanya-tanya
mengenai kesuksesan dalam arti yang sebenarnya. Selain itu, buku ini
juga memiliki kelebihan lain, yaitu membekali setiap pemimpin dalam
mengatur sumber daya manusia sehingga bisa menjadi pemimpin yang
berhasil. Tulisan dalam buku ini mengungkapkan rahasia penyebab
kegagalan serta bagaimana setiap orang dapat mengenal penyebab ini
dengan baik dan menentukan sikap yang menuntun kepada keberhasilan
hidupnya.

Buku ini terdiri dari tujuh pokok bahasan yang tentunya sangat
menarik dan rugi apabila sampai melewatkan satu bab saja. Pada bab
keempat, penulis membahas tentang sebuah asumsi dasar yang keliru
yang sering dipegang teguh oleh setiap orang dan bahkan menjadi
prinsip hidup yang sulit untuk diubah dan diperbarui. Tidak jarang
prinsip yang sudah mendarah daging ini kerap kali menimbulkan
masalah yang membawa kegagalan serta menghambat kesuksesan.

Prinsip-prinsip hidup apa saja yang sering menghambat kita mencapai
kesuksesan? Temukan jawabannya di dalam buku ini. Salam sukses!

Diulas oleh: Desi Rianto

======================================================================
PERISTIWA

24 November...

1. 642 - Paus Theodorus I menggantikan Paus Yohanes IV
2. 1655 - Kelahiran Raja Charles XI dari Swedia, ia adalah
satu-satunya anak dari Raja Charles X.
3. 1965 - Joseph Désiré Mobutu mulai berkuasa di Kongo (kini Zaire)
sebagai presiden

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/24_November

======================================================================
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://lead.sabda.org/epublish/3
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org
Facebook e-Leadership: http://fb.sabda.org/lead
Twitter e-Leadership: http://twitter.com/sabdaleadership
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Desi Rianto dan Sri Setyawati
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-Leadership / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

Bukan Sekedar Masuk Dunia Yang Akan Datang

Bukan Sekedar Masuk Dunia Yang Akan Datang

Yohanes 5: 21-23

5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya,
demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
5:22 Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu
seluruhnya kepada Anak,
5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang
mengutus Dia.


Tuhan tidak akan dengan mudah membuang manusia ke dalam api kekal, sebab roh
yang ditaruh Tuhan di dalam diri manusia itu berasal dari Dia (Yak 4:5; Ibr
12:9). Roh yang ada pada manusia adalah roh dari Allah yang sangat luar biasa.
Jadi jangan heran kalau manusia di luar Israel atau di luar Kristen bisa
melakukan perbuatan-perbuatan baik yang sangat menakjubkan.

Dengan mengemukakan fakta ini, sama sekali tidak ada maksud untuk mengajarkan
bahwa ada keselamatan di luar Kristus. Kita percaya sepenuhnya bahwa tidak ada
manusia yang dapat selamat tanpa kurban Kristus. Dialah yang menghapus dosa
dunia (Yoh. 1:29) sebab tidak seorang pun bisa melakukan kehendak Allah dengan
sempurna. Memang tidak seorang pun yang sanggup melakukan hukum Taurat atau
Sepuluh Perintah Allah dengan sempurna, tetapi ketidaksempurnaan itu tidak
berarti Tuhan lantas membinasakan mereka. Mereka akan dihakimi menurut pemahaman
mereka sesuai dengan hukum yang mereka miliki.

Ketidaksempurnaan itu ditopang oleh kurban Tuhan Yesus di kayu salib.
Sebagaimana setiap insan tanpa kehendaknya sendiri terlahir sebagai orang yang
ada di bawah hukum dosa dan kebinasaan, maka di luar sepengetahuannya pun ada
orang-orang yang memiliki jaminan penghakiman dimungkinkan menerima kesempatan
hidup di dunia yang akan datang.

Bila tidak ada kurban di kayu salib, maka tidak ada penghakiman, semua manusia
otomatis masuk neraka. Itulah sebabnya Ia yang menyerahkan nyawa-Nya memperoleh
hak menghakimi. Ia pun juga berhak membangkitkan siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Tuhan Yesus mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus
semua orang, bukan hanya orang Kristen saja (Rm. 5:15; 2Kor. 5:14–15).

Penjelasan ini dimaksudkan agar kita dapat memahami perbedaan antara orang
percaya kepada Tuhan Yesus yang menerima hak (ἐξουσία, eksusía) supaya menjadi
anak-anak Allah dan mereka yang tidak memiliki hak itu. Hak itu bukan sekadar
untuk memasuki dunia yang akan datang, karena kita yang menjadi anak-anak Allah
bukan sekadar masuk dunia yang akan datang, tetapi ikut memerintah bersama
dengan Tuhan Yesus. Tapi syaratnya, kesalehan seperti orang-orang bukan pilihan
Allah belum cukup. Orang percaya harus memiliki target sempurna seperti Bapa.
Bila Tuhan yang memerintahkannya, ini bukan sesuatu yang mustahil diwujudkan.
Biarlah penjelasan ini juga memicu kita untuk lebih sungguh-sungguh dalam
perlombaan yang diwajibkan bagi kita, yaitu mengikuti jejak Tuhan Yesus.


Ikut memerintah bersama dengan Tuhan Yesus mensyaratkan kita menuju target
kesempurnaan.


Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
http://virtuenotes.blogspot.com/

MENJAGA LIDAH

MENJAGA LIDAH

Lahir dalam keluarga miskin dengan banyak anak, tidaklah mudah.
Kurang terurus, nakal, tak dihargai. Di kelas 3 SD, guru saya
berkata: "Hei, kamu adiknya Badu ya? Jangan buat ulah seperti
kakakmu, ya-sudah goblok, nakal lagi, tahu sendiri nanti!" Ucapan
itu seperti kutuk yang menusuk hati. Setahun itu, saya tersiksa.
Saya jadi suka bolos, malas belajar, dan akhirnya tidak naik kelas.

Tahun ajaran berikutnya, dengan baju lusuh dan celana bertambal,
saya mengulang kelas 3. Malu rasanya. Namun, setelah 2 bulan, guru
baru saya berkata, "Kamu bukan anak bodoh, tetapi anak pin-tar. Ibu
akan buktikan." Kata-kata berkat itu mengiang dan membakar semangat
saya untuk belajar. Walau saya harus menunggu malam, agar bisa
meminjam buku teman yang telah selesai belajar-sebab saya tak mampu
membeli. Menjelang penerimaan rapor, ibu guru memanggil saya. Ia
bandingkan rapor saya dengan si juara 1, ternyata nilai saya ada di
atasnya. Hanya, karena sudah mengulang, saya tak bisa menjadi juara
satu. Namun, kata penguatannya terngiang hingga kini, khususnya saat
menghadapi kesulitan hidup.

Biarlah berkat saja yang keluar dari mulut kita. Kata yang terucap
tak bisa ditarik kembali, dan ia bisa membangun atau menghancurkan.
Lihatlah luapan kejengkelan Nuh pada Ham. Saat Ham menertawakan
bapaknya yang telanjang karena mabuk, Nuh mengutuki agar ia dan
keturunannya menjadi budak keturunan Sem dan Yafet. Dari generasi ke
generasi, ucapan Nuh dijadikan alasan menghalalkan perbudakan
sebagai kodrat ras tertentu. Hingga penebusan Kristus menghancurkan
kutuk dan darah martir kristiani menghapus perbudakan, apartheid,
dan segala diskriminasi. Jagalah lidah! --

JAGALAH MULUT ANDA
UCAPKAN BERKAT DAN JANGAN MENGUTUK

Kejadian 9:18-28

18 Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet;
Ham adalah bapa Kanaan.
19 Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar
penduduk seluruh bumi.
20 Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.
21 Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam
kemahnya.
22 Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu
diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.
23 Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan
membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan
mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka,
sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
24 Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan
anak bungsunya kepadanya,
25 berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba
yang paling hina bagi saudara-saudaranya."
26 Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah
Kanaan menjadi hamba baginya.
27 Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia
tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi
hamba baginya."
28 Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah.

e-RH(c) +++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria